Tahukah Anda: Meningitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

R24/dev
Tahukah Anda: Meningitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya
Tahukah Anda: Meningitis: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya

RIAU24.COM - Radang selaput otak atau meningitis adalah peradangan atau infeksi pada lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang bernama meningen. Penyakit ini perlu segera diobati karena jika tidak maka bisa berakibat fatal.

Meski begitu, meningitis cukup sulit diketahui lantaran gejala yang muncul kerap serupa dengan flu, demam, dan sakit kepala biasa. Selain itu, semua orang dari segala usia juga berisiko terkena penyakit ini, dikutip laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).

Karena itu, mari kenali penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahan radang selaput otak atau meningitis pada uraian berikut.

Penyebab Radang Selaput Otak
Secara umum, meningitis disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri. Dalam sejumlah kasus, radang selaput otak ini bisa diakibatkan oleh reaksi imunologi, penyakit sistemik, maupun lupus.

Berdasarkan penyebabnya, penyakit meningitis terbagi menjadi beberapa jenis. Merujuk WebMD dan Mayo Clinic, berikut penjelasannya.

1. Meningitis Bakteri
Radang selaput otak tipe ini bisa disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Listeria monocytogenes, dan Haemophilus influenzae. Meningitis bakteri rentan menyerang kelompok usia di bawah 20 tahun.

Dalam banyak kasus, meningitis bakterial berawal ketika bakteri masuk ke aliran darah lewat sinus, telinga, atau tenggorokan. Bakteri kemudian dapat menyebar ke darah lalu ke otak.

2. Meningitis Virus
Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya ringan dan bisa hilang dengan sendirinya. Dalam beberapa kasus, meningitis tipe ini tetap memerlukan perawatan medis agar tidak memburuk.

Meningitis virus biasanya terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun. Virus yang dapat menyebabkan meningitis, meliputi enterovirus, virus herpes simplex, virus HIV, virus West Nile, dan virus Mumps.

3. Meningitis Jamur
Meningitis jamur lebih jarang terjadi dibandingkan dua jenis sebelumnya. Tapi yang paling berisiko terkena radang selaput otak tipe ini adalah orang yang memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh, seperti pengidap AIDS.

Jamur penyebab meningitis ini, seperti Cryptococcus, Histoplasma, Blastomyces, dan Coccidioides.

4. Meningitis Parasit
Meningitis parasit termasuk tipe yang juga jarang terjadi. Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang biasanya menyerang hewan, seperti Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis. Parasit ini umumnya menginfeksi ikan, belut, katak, dan unggas.

Jadi, seseorang berisiko terserang meningitis parasit apabila mengkonsumsi daging, telur, atau produk dari hewan yang tertular parasit tersebut.

Gejala Radang Selaput Otak
Gejala awal meningitis bisa mirip seperti terserang flu. Kemudian, gejala ini bisa berkembang selama beberapa jam maupun beberapa hari.

Ciri-ciri Meningitis pada Anak dan Dewasa
Gejala meningitis selanjutnya yang mungkin terjadi pada anak-anak di atas 2 tahun dan orang dewasa, mencakup:

  • Demam tinggi
  • Leher kaku sampai tidak bisa menurunkan dagu ke dada
  • Sakit kepala parah
  • Mual dan muntah
  • Mati rasa di wajah
  • Kebingungan atau sulit konsentrasi
  • Kejang
  • Mengantuk dan sulit bangun
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Tidak nafsu makan dan kurang haus
  • Muncul ruam di kulit pada beberapa kasus, seperti pada meningitis meningokokus.

Ciri-ciri Meningitis pada Bayi
Bayi yang baru lahir juga dapat terkena meningitis, terlebih bayi yang lahir prematur. Meningitis pada bayi newborn biasanya disebabkan oleh bakteri yang didapatkan dari ibunya.

Sang ibu mungkin sudah terinfeksi bakteri tetapi bakteri tidak berbahaya baginya. Sementara bakteri dapat menyebabkan infeksi serius pada bayi baru lahir karena sistem kekebalan tubuhnya belum berkembang sempurna.

Berikut ciri-ciri meningitis pada bayi:

  • Demam tinggi
  • Menangis terus-menerus
  • Mengantuk, lesu, dan tidak aktif
  • Sulit bangun dari tidur
  • Leher dan badan kaku
  • Muntah
  • Tidak nafsu makan
  • Muncul tonjolan pada area lunak di bagian atas kepala bayi.
  • Pengobatan Meningitis

Pengobatan meningitis disesuaikan dengan jenis meningitis yang diderita. Berikut sejumlah pengobatan radang selaput otak:

1. Meningitis Virus
Meningitis akibat virus dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan kasus meningitis ringan, meliputi: banyak istirahat, konsumsi banyak cairan, obat pereda nyeri untuk bantu menurunkan demam dan nyeri badan.

Jika meningitis virus disebabkan oleh virus herpes atau influenza, obat antivirus mungkin perlu dikonsumsi.

2. Meningitis Bakteri
Meningitis tipe bakteri perlu diobati segera dengan antibiotik. Hal ini untuk bantu pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi seperti pembengkakan otak dan kejang.

Ketika bakteri penyebabnya telah diketahui, dokter biasanya akan memberi pengobatan yang menargetkan bakteri spesifik. Kortikosteroid juga mungkin diresepkan untuk meredakan peradangan.

3. Meningitis Jamur
Obat antijamur bisa diresepkan untuk mengobati meningitis akibat jamur. Pengidap mungkin perlu dirawat di rumah sakit jika mengalami dehidrasi atau gejala yang parah.

Tiap-tiap pengobatan akan disesuaikan dengan tipe meningitis dan dosis obat yang diberikan juga tergantung kondisi pasien.

Apakah Meningitis Menular?
Penyakit meningitis atau radang selaput otak bisa menular. Virus dan bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang lewat cairan (droplet) ketika pengidapnya bersin atau batuk.

Faktor yang meningkatkan risiko penyakit meningitis, antara lain lingkungan dengan tingkat kebersihan rendah. Selain itu, risiko penularan virus meningitis juga dapat bertambah pada lingkungan padat seperti asrama atau perkemahan.

Pencegahan Meningitis
Untuk mencegah terkena meningitis, kamu dapat melakukan sejumlah tindakan pencegahan, yakni:

1. Vaksinasi
Vaksin bisa memberikan perlindungan dari penularan meningitis bakterial. Sejumlah vaksin yang tersedia dapat melawan radang selaput otak yang disebabkan oleh meningokokus, pneumokokus, serta Haemophilus influenzae tipe b (Hib).

2. Praktikkan Kebersihan
Meningitis juga dapat dicegah dengan mempraktikkan gaya hidup bersih. Kamu dapat rajin mencuci tangan terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, usai berada di tempat yang ramai, maupun sesudah mengelus hewan.

Perlu diingat pula agar tidak berbagi minuman, makanan, peralatan makan, sedotan, sikat gigi, maupun kosmetik dengan orang lain.

3. Terapkan Gaya Hidup Sehat
Selain itu, kamu juga perlu memelihara daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, olahraga, serta konsumsi makanan sehat. Hal ini agar sistem kekebalan tubuh meningkat dan kesehatan terjaga.

Ketika sedang hamil juga perlu berhati-hati saat konsumsi makanan. Kurangi risiko terinfeksi bakteri Listeria lewat makanan daging seperti hotdog. Serta hindari keju yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi.

Kamu juga harus beretika saat batuk dan bersin dengan memastikan untuk menutup mulut dan hidung.

4. Antibiotik
Apabila kamu berkontak dekat dengan penderita penyakit meningokokus, antibiotik dapat diberikan. Hal ini untuk menurunkan risiko penularan. Ciprofloxacin dapat dipilih, dan ceftriaxone bisa jadi alternatif.

Nah, itu dia penyebab radang selaput otak atau meningitis, gejala, pengobatan, serta pencegahannya. Semoga membantu! *** 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak