RIAU24.COM - Selama lima tahun terakhir, Italia telah memegang rekor baguette terpanjang di dunia dan sekelompok pembuat roti Prancis, pada hari Minggu (5 Mei) berhasil mengubahnya.
Sekelompok tukang roti di kota Suresnes, Prancis, sebuah komune di pinggiran kota Paris, merebut kembali rekor salah satu lambang paling terkenal di negara itu yang diambil oleh Italia lima tahun lalu.
Pada hari Minggu, sekitar selusin tukang roti berkumpul untuk Suresnes Baguette Show yang diselenggarakan dengan Confédération Nationale de la Boulangerie-Pâtisserie Française et Nutella, berhasil mengalahkan rekor dunia untuk baguette terpanjang, dengan roti berukuran 140,53 meter.
Persiapan untuk roti rekor dimulai pada pukul 3:00 pagi (waktu setempat) dengan harapan mengalahkan rekor 132,62 meter yang dibuat oleh Italia pada 16 Juni 2019, dan setelah 14 jam itu sukses.
Setelah menguleni dan membentuk adonan dimulai di tengah malam, adonan ditempatkan di oven bergerak lambat yang dibuat khusus di atas roda.
Baguette, yang dibuat oleh tukang roti Prancis, dikatakan 235 kali lebih panjang dari yang tradisional.
"Semuanya telah divalidasi, kami semua sangat senang telah mengalahkan rekor ini dan itu dilakukan di Prancis," kata Anthony Arrigault, salah satu pembuat roti, setelah baguette disetujui oleh juri Guinness World Records, seperti dikutip Reuters.
Bagian dari baguette pemecah rekor, yang menurut pedoman harus setebal setidaknya lima sentimeter, dibagikan kepada publik dan sisanya akan diberikan kepada para tunawisma di Suresnes
"Adonan akan diremas, dibentuk di lokasi, dan kemudian dipanggang di depan publik dalam oven bergulir di bawah tenda," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan menjelang acara.
Ia menambahkan, "Ini akan dibuat sesuai dengan aturan seni, dengan tepung terigu, air, ragi dan garam sebagai satu-satunya bahan."
Perlu juga dicatat bahwa kedua rekor dunia untuk menciptakan roti asal Prancis terpanjang dipegang oleh Italia.
Rekor lima tahun lalu datang setelah gelar baguette terpanjang dipegang oleh roti 122 meter yang dipanggang di Milan Expo pada 2015.
“Karena kedua rekor dipegang oleh Italia, tujuannya adalah membawa pulang rekor," kata penyelenggara, menurut situs web kota.
(***)
