RIAU24.COM - Dibalik isu doa untuk Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP periode 2024-2029, Ganjarist menuding adanya upaya adu domba yang dilakukan oleh beberapa relawan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Cara Pramono Kurangi Macet Jakarta
Diketahui, Ganjarist adalah kumpulan relawan yang mengatasnamakan diri mereka sebagai pendukung Ganjar Pranowo untuk maju Capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Mereka menyatakan dengan tegas bahwa relawan yang memunculkan isu tersebut bukanlah bagian dari Ganjarist.
Sebelumnya, doa untuk Jokowi menjadi Ketum PDIP Periode 2024 - 2029 itu pertama kali digulirkan oleh organ yang mengatasnamakan Relawan Koalisi Aktivis dan Milinial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (KAMI Ganjar).
Kris Tjandra selaku Sekretaris Jenderal Relawan Ganjarist justru mempertanyakan siapa sesungguhnya Relawan KAMI Ganjar.
“KAMI Ganjar itu siapa? Selama kami bergerak dan bertukar pikiran dengan banyak organ relawan Pak Ganjar Pranowo, tidak pernah sekalipun kami mendengar nama itu. Namanya saja tidak pernah dengar apalagi pergerakannya,” kata Kris Tjandra, Minggu (30/10/2022) dikutip sindonews.com.
Lebih lanjut, Kris mencurigai adanya penyusup atau relawan siluman yang sengaja mengatur orkestrasi isu itu dengan tujuan mengadu domba antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ganjar Pranowo dan Joko Widodo sebagai kader partai.
“Kalau bukan adu domba, apalagi niatannya? Pak Ganjar dan Pak Jokowi tentu tahu dong aturan partai, bagaimana mekanisme seorang ketua umum dipilih dan tetapkan. Jelas-jelas ini isu ngawur yang jadi agenda dari relawan siluman,” kata dia.
Kris berpendapat, relawan Ganjar Pranowo seharusnya bersinergi dengan partai. Sebab bagaimanapun yang bisa mengusung seseorang sebagai capres adalah partai, bukan relawan.
"Justru kami menghormati PDIP karena Pak Ganjar juga kadernya Ibu Mega. Kami percaya PDIP sebagai partai besar nanti akan mengusung Pak Ganjar. Maka kami justru berharap berjalan seiring sejalan dengan partai. Maka kalau ada yang bersikap berseberangan, patut di curigai sebagai penyusup," katanya.
Sekedar informasi, selama ini PDIP selalu menggunakan mekanisme kongres dalam penentuan ketua umum. Mereka yang memiliki suara pemilihan adalah DPC.
Gus Nahib Shodiq selaku Ketua DPP Sahabat Ganjar, menegaskan dengan adanya hal itu tidak ada ruang bagi relawan mencampuri urusan partai.
“Kami sadar diri kok sejak awal, tidak punya hak dan wewenang urusan kepartaian. Jadi jika ada yang mengatasnamakan relawan berstatement seperti itu, namanya ngawur dan tidak tahu aturan,” katanya.
Bahkan Gus Nahib menegaskan, jangan-jangan mereka itu orang suruhan yang dikirim khusus untuk memperkeruh hubungan antara Megawati, Ganjar dan Jokowi.
“Bisa jadi itu penyusup mengatasnamakan relawan Ganjar yang berniat memperkeruh suasana dan hubungan ketua umum dengan kadernya,” katanya.
Baca Juga: Bersalahkah Prabowo Setelah Endorse Luthfi-Yasin?
Sementara itu, organ relawan Balad Kang Ganjar yang punya basis masa kiai dan santri di Jawa Barat berharap agar siapa pun tetap menjalankan politik yang santun.
Ketua Balad Kang Ganjar, Hendri Kurniawan mengatakan jangan sampai adu domba dijadikan alat untuk mencapai kekuasaan.
“Ini pelajaran buat kita semua agar tetap waspada dan saling menjaga. Janganlah cara-cara adu domba digunakan. Kalau memang KAMI Ganjar itu benar-benar ada, sudah melakukan apa saja? Jadi itu cuma adu domba saja,” katanya.
(***)