Mengutip dari CNBC Indonesia, dalam insiden itu sekitar lebih dari 30 orang tewas.
Baca Juga: Mahasiswa Rusia Kembangkan Senapan Anti-Drone dan Simulator Drone Pertama di Dunia
Penembakan itu terjadi di sebuah tempat penitipan anak prasekolah. Polisi menyebutkan bahwa anak-anak dan rang dewasa termasuk di antara korban yang ditembak dan ditikam oleh pelaku.
Pelaku sendiri teridentifikasi sebagai seorang mantan polisi. Aparat mengatakan pelaku terakhir terlihat mengendarai truk pick-up Toyota empat pintu putih dengan plat nomor Bangkok.
Sejauh itu, petugas masih melakukan pengejaran dan pendalaman motif penembakan yang dilakukan pelaku berusia 34 tahun itu. "Penyerang menembak dan menikam anak-anak dan orang dewasa dan sekarang dalam pelarian," kata polisi dikutip BBC.
Biro Investigasi Pusat (CIB) Thailand mengatakan sejauh ini sedikitnya 34 orang tewas, termasuk 22 anak-anak. "Perdana menteri telah menyatakan belasungkawa atas insiden penembakan itu," bunyi pernyataan resmi itu dikutip CNN International.
Baca Juga: Tragedi Tambang Tembaga Chili: Kelima Penambang yang Terjebak Ditemukan Tewas Setelah Terowongan Runtuh
Kepemilikan senjata di Thailand relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Namun penembakan massal di negara itu jarang terjadi.
Tetapi pada 2020, sebuah penembakan terjadi di sebuah lokasi militer di dekat sebuah pusat perbelanjaan. Kejadian itu menewaskan 29 orang.
(***)