RIAU24.COM - Sejarah mencatat salah satu bukti keragaman agama yang berkembang di Indonesia terletak di Kepulauan Sangihe dan Talaud, Sulawesi Utara.
Tahukah jika kepulauan ini terletak di batas terluar sisi utara Indonesia Timur.
Dalam bukunya berjudul 'De Zending op de Sangi en Talaud eilanden', terbitan 1928, disebutkan jauh sebelum agama Islam dan Kristen masuk dan berkembang di Kepulauan Sangihe dan Talaud sudah eksis agama asli orang-orang Sangihe.
Baca Juga: Sidang Perdana, Nikita Mirzani Terancam 6 Tahun Penjara Terkait Kasus Pemerasan
Agama ini adalah agama yang Polytheisme. Para pemeluk agama ini mengenal adanya beberapa penguasa kehidupan seperti Penguasa Langit dan penguasa Laut.
Agama ini dipimpin oleh seorang Imam perempuan yang disebut Ampuang.
Mereka beranggapan bahwa untuk dapat bertemu dengan sang penguasa harus datang ditempat-tempat yang dianggap paling tinggi seperti di puncak-puncak bukit.
Baca Juga: Dirkrimum Polda Riau Ingatkan Bupati Siak Terkait Konflik Lahan: Ada Cukong Berkedok Masyarakat
Sampai saat ini masih ada penduduk yang masih mematuhi aturan-aturan agama ini meskipun hanya sebatas menghargai warisan kebudayaan nenek moyang.
Agama ini diperkirakan sudah ada sejak 600 sampai 700 tahun silam sebelum berdirinya kerajaan pertama Sangihe yaitu kerajaan Tampungang Lawo.
Seiring dengan perkembangan saman maka agama ini akhirnya mulai terkikis oleh agama dunia masa kini yang Monotheisme.