Seorang Ilmuwan Sengaja Adopsi Bayi Simpanse untuk Dijadikan Saudara Putranya, Namun Penelitian Terhenti karena Hal Tak Diinginkan Terjadi

R24/ame
Internet
Internet

RIAU24.COM - Pada 26 Juni 1931, psikolog Winthrop Niles Kellogg dan istrinya menyambut kedatangan anggota keluarga baru di rumah, ya, seekor bayi simpanse. 

Mereka berencana untuk membesarkan bayi simpanse bernama Gua bersamaan dengan bayi laki-laki mereka, Donald.
Baca Juga: Roblox Berpotensi Picu Kriminalitas Anak, Orang Tua Harus Awasi Ketat  
Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana lingkungan manusia mempengaruhi perkembangan simpanse. Bisakah simpanse tumbuh besar berperilaku seperti manusia? 

Sejak masih mahasiswa, Kellogg sudah bermimpi melakukan eksperimen semacam itu. Dia terpesona oleh anak-anak liar, atau mereka yang dibesarkan tanpa kontak manusia. 

Mereka membesarkan kedua bayi dengan cara yang persis sama.

Baca Juga: Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Bela Mati-matian Sahabat Pertanyakan Sikap BPOM  
Namun, terlepas dari usaha pasutri itu, Gua tentu saja mengalami kendala dalam sisi kognitif. Tidak ada satu pun cara untuk mengatasi fakta bahwa, secara genetik, dia adalah simpanse. 
Sementara Gua tidak menunjukkan tanda-tanda akan bisa berbicara bahasa manusia, saudara laki-lakinya, Donald, yang malah mulai meniru suara simpanse. 

Akhirnya Kellogg menghentikan penelitiannya pada Maret 1932. Gua dikembalikan ke koloni primata Orange Park melalui proses rehabilitasi bertahap. 

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak