RIAU24.COM - Lika-liku kehidupan Kerajaan Majapahit dan sejarah sebelumnya diketahui melalui karya-karya Mpu Prapanca.
Mpu Prapanca sendiri merupakan salah satu sastrawan Jawa yang konon hidup di masa Majapahit.
Dia juga merangkap sebagai pendeta agama Buddha. Alhasil, Mpu Prapanca bergelar Rajasanagara tahun 1365 Masehi.
Baca Juga: Pegawai Pemkab Yahukimo Tewas Diduga Dibunuh KKB yang Dipimpin Elkius Kobak
Hal ini diketahui berkat tulisan dalam buku Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit karya Slamet Muljana dan okezone.com.
Meskipun hidup ditengah-tengah kerajaan, akhir hayat Prapanca dikisahkan kesepian.
Terutama sepeninggal dari istana dan kota. Ia memilih hidup tanpa dendam di sebuah dusun yang berada di Kamalasana.
Alasannya karena teman-temannya melupakannya dan tidak mengunjunginya saat menolak tinggal di kota. Ia seperti itu karena mendapatkan fitnah dari kalangan bangsawan yang tak dituliskan namanya.
Baca Juga: Viral! Istri Bupati Enrekang Pelesiran ke Eropa Nonton Real Madrid, Kalim Kebutusan BisnisĀ
Fitnah itu memaksanya harus keluar dari istana setelah menjadi pembesar agama Buddha di Kerajaan Majapahit.
Fitnah dari kaum bangsawan ini didengar oleh raja Majapahit yang berakibat pemecatan sebagai kepala urusan agama Buddha di kraton Majapahit.