Dibunuh Israel, Ini Status Kewarganegaraan Direktur RS Indonesia di Gaza

R24/riz
Marwan Al Sultan
Marwan Al Sultan

RIAU24.COM Pasukan Israel secara brutal menggempur Gaza">Gaza, Palestina, dan menyebabkan Direktur Rumah Sakit Indonesia Marwan Al Sultan di Gaza tewas pada Rabu (2/7).

Salah satu sumber mengatakan Al Sultan dan keluarganya tewas dalam serangan Israel yang menargetkan area penduduk.

Al Sultan merupakan sumber informasi utama dari Gaza, yang melaporkan kondisi warga Palestina kepada dunia. Ia juga kerap berbagi situasi terkini ke organisasi relawan Indonesia Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).

Beberapa relawan MER-C turut membantu staf medis RS Indonesia terutama saat agresi Israel berlangsung. Terlepas dari itu, apa kewarganegaraan direktur RS Indonesia di Gaza yang tewas dalam serangan Israel?

Baca Juga: Iran Beri Peringatan Keras kepada Israel Terhadap Kemungkinan Serangan Terhadap Situs Nuklirnya

Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menegaskan Al Sultan bukan warga Indonesia.

"Kami turut berduka atas wafatnya dr. Marwan Al Sultan. Almarhum bukan warga negara Indonesia," kata Judha dalam rilis resmi pada Rabu.

Sekretaris MER-C, RIma, juga mengonfirmasi bahwa dokter tersebut merupakan warga negara Palestina.

"Dokter Marwan orang Gaza, bukan WNI," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/7).

Selama ini, RS Indonesia di Gaza dipimpin tenaga medis dari Palestina. Al Sultan punya karier panjang sebagai dokter.

Dia merupakan konsultan kardiologi intervensional yang banyak bekerja sama dengan tim kemanusiaan internasional di Gaza utara, termasuk dari Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Spanyol, Kanada, dan Maroko.

Baca Juga: Laporan: Serangan AS Terhadap Iran Mendorong Korea Utara untuk Memperluas Persenjataan Nuklir

Menurut keterangan MER-C Indonesia, Al Sultan adalah sosok yang berdedikasi dan tanpa henti memimpin RS Indonesia dalam situasi sulit.

Ia tanpa lelah menyediakan layanan medis penting bagi rakyat Palestina meski terus diancam serangan Israel dan menghadapi keterbatasan sumber daya.

Rumah Sakit Indonesia berulang kali dikepung dan diserang pasukan Israel. Setelah pengepungan selesai, Al Sultan bergegas kembali ke fasilitas medis itu untuk melanjutkan operasi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak