Studi di Australia Menemukan Racun Lebah Madu Dapat Melawan Kanker Payudara Agresif

R24/tya
Gambar representatif /AFP
Gambar representatif /AFP

RIAU24.COM - Dalam penelitian terobosan, para ilmuwan Australia menemukan bahwa racun dari lebah madu mampu menghancurkan sel kanker payudara agresif dalam percobaan laboratorium.

Menggambarkan penemuan tersebut sebagai 'menarik', para ilmuwan memperingatkan bahwa studi lebih lanjut diperlukan sebelum digunakan dalam pengobatan medis kanker paling umum yang menyerang wanita di seluruh dunia.

Bisa lebah, bersama dengan senyawa di dalamnya yang disebut melittin, digunakan untuk melawan dua jenis kanker yang paling sulit diobati: kanker triple-negatif dan kanker yang diperkaya HER2.

Kombinasi tersebut terbukti ampuh dalam mengurangi viabilitas sel-sel ini.

“Kami menemukan bahwa racun lebah madu dan melittin secara signifikan, selektif, dan cepat mengurangi viabilitas sel kanker payudara triple-negatif dan sel kanker payudara yang diperkaya HER2,” kata Ciara Duffy, seorang peneliti PhD berusia 25 tahun yang memimpin studi tersebut.

Studi yang dilakukan oleh Harry Perkins Institute of Medical Research di Australia Barat ini diterbitkan di Nature Precision Oncology, sebuah jurnal yang ditinjau oleh rekan sejawat.

Temuan utama dari penelitian ini

Dr. Ciara Duffy mempelajari efek racun yang diambil dari 312 lebah madu dan lebah bumblebee di Australia Barat, Irlandia, dan Inggris pada berbagai jenis kanker payudara, termasuk kanker payudara triple-negatif, yang memiliki sedikit pilihan pengobatan.

Studi tersebut menemukan bahwa konsentrasi racun tertentu mampu membunuh sel kanker dalam waktu satu jam sambil menyebabkan kerusakan minimal pada sel sehat.

Namun, dosis yang lebih tinggi ditemukan lebih beracun.

Para peneliti juga menemukan bahwa melittin, senyawa yang ditemukan dalam racun lebah madu, efektif dengan sendirinya dalam menghentikan atau mengganggu pertumbuhan sel kanker.

Meskipun melittin terjadi secara alami dalam racun lebah madu, senyawa ini juga dapat diproduksi secara sintetis.

“Kami menguji peptida bermuatan positif yang sangat kecil dalam racun lebah madu yang disebut melittin, yang dapat kami reproduksi secara sintetis, dan menemukan bahwa produk sintetis tersebut menjelaskan sebagian besar efek antikanker dari racun lebah madu,” kata Dr. Ciara.

Kanker payudara triple-negatif adalah salah satu bentuk penyakit yang paling agresif dan biasanya diobati dengan pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi.

Jenis kanker ini mencakup sekitar 10–15% dari semua kasus kanker payudara.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak