RIAU24.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pembahasan skema pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang disebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum mendapatkan titik temu.
"Masih dalam pembahasan," katanya dikutip dari kompas.com, Jumat, 7 November 2025.
Untuk diketahui, proyek Whoose menghadapi beban utang besar.
Alhasil, PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama tiga badan usaha milik negara lain harus menanggung kerugian sesuai porsi saham masing-masing di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan," sebut Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi, saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua," tambahnya.
Prabowo juga menegaskan seluruh uang negara berasal dari pajak rakyat.
Ia menyebut subsidi harga tiket kereta menjadi bentuk tanggung jawab negara menyediakan transportasi murah.
