RIAU24.COM - Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher menyoroti data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebutkan lebih dari dua juta anak di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental.
Dia yakin, temuan itu menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan jiwa anak.
"Angka ini bukan sekadar data statistik, tetapi sinyal darurat sosial yang harus kita tanggapi bersama. Anak-anak yang mengalami tekanan mental adalah generasi masa depan bangsa. Jika tidak segera ditangani, kita berisiko kehilangan potensi besar mereka," ujarnya.
Walaupun seperti itu, dia tetap mengapresiasi langkah Kemenkes yang mau membuka data dan menyediakan layanan konseling daring.
Serta membantu masyarakat mengakses dukungan psikologis secara mudah dan anonim.
"Upaya itu perlu diperkuat dengan pendekatan yang lebih sistematis, berkelanjutan, dan menjangkau hingga pelosok daerah," ujarnya.
"Layanan daring sangat membantu, tetapi belum semua anak memiliki akses internet. Pemerintah perlu memperkuat layanan konseling di sekolah, puskesmas, dan komunitas agar lebih inklusif," tambahnya.
Dia pun berharap Kementerian Kesehatan dapat menjelaskan lebih rinci cakupan dan validitas data yang dirilis terkait jumlah anak dengan gangguan mental, agar publik memahami konteksnya secara utuh.