Ibu Menyusui Bisa Turunkan Risiko Kanker, Ini Penjelasan Ilmuwan

R24/riz
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM Menyusui tidak sekadar memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan bayi, tetapi juga memiliki manfaat baik bagi kesehatan ibunya.

Salah satu penyakit yang dapat diturunkan risikonya lewat menyusui adalah kanker payudara.

Penelitian terbaru mengungkap bahwa proses menyusui mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk melindungi jaringan payudara dari pertumbuhan sel berbahaya. 

Hasil studi ini memberi penjelasan ilmiah yang selama ini belum terungkap dan membuka peluang pengembangan terapi pencegahan kanker berbasis mekanisme alami tubuh. 

Baca Juga: Analisis Feses Purba Ungkap Penyakit Usus yang Dialami Manusia 1.300 Tahun Lalu

Penelitian telah diterbitkan dalam jurnal Nature Immunology pada 20 Oktober 2025. 

Perubahan sistem kekebalan selama menyusui Ilmuwan menganalisis jaringan payudara lebih dari 1.000 pasien kanker payudara triple negatif yang beberapa di antaranya telah melalui terapi, dan pada model tikus betina. 

Pada manusia, tim menemukan bahwa proses menyusui memicu peningkatan aktivitas sel-sel kekebalan, termasuk sel T CD8+ dan makrofag, dikutip dari Medical Xpress, Senin (27/10). 

Kedua jenis sel ini bekerja mengenali, menyerang, dan memakan sel-sel rusak yang berpotensi menjadi kanker. Pada jaringan payudara wanita menyusui, jumlah sel imun T meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak menyusui. 

Hasil serupa ditemukan pada tikus betina yang sedang menyusui, di mana sel-sel imun tetap aktif lebih lama dan mencegah pertumbuhan tumor. 

Salah satu peneliti studi sekaligus ahli onkologi dari Peter MacCallum Cancer Center di Victoria, Australia, Sherene Loi, mengatakan bahwa menyusui tidak hanya bermanfaat bagi anak tetapi juga ibu. 

“Sel-sel (imun) ini bertindak seperti penjaga lokal, siap menyerang sel-sel abnormal yang mungkin berubah menjadi kanker,” tambah Loi. 

Para peneliti menilai, aktivasi sistem imun selama masa laktasi membantu tubuh mengenali sel abnormal lebih cepat sebelum berkembang menjadi kanker. 

Proses regenerasi cegah akumulasi sel rusak Selain peningkatan aktivitas imun, penelitian juga menemukan perubahan biologis yang signifikan pada jaringan payudara setelah masa menyusui berakhir. 

Dikutip dari Smithsonian Magazine, Jumat (24/10), sel-sel kelenjar susu yang berhenti memproduksi susu akan mati secara alami dan digantikan oleh sel baru yang lebih sehat. 

Proses ini dikenal sebagai pembersihan fisiologis, yaitu mekanisme alami tubuh yang menghilangkan sel-sel tua dan memperbarui jaringan.

Baca Juga: Mengerikan! Kabut Asap Beracun Selimuti Kota di Pakistan, Ini Imbasnya Bagi Kesehatan

Loi menjelaskan, proses regenerasi ini merupakan bentuk reset biologis yang mengembalikan jaringan payudara ke kondisi sehat. 

"Selama menyusui, jaringan payudara menjalani siklus hidup dan pemulihan yang membantu menyingkirkan sel yang berisiko tinggi menjadi kanker," kata dia. 

Para peneliti menilai bahwa kombinasi antara aktivitas kekebalan tubuh dan regenerasi sel ini menjelaskan penurunan risiko kanker payudara pada perempuan yang menyusui lebih lama. Proses tersebut membuat jaringan payudara lebih stabil dan kurang rentan terhadap mutasi genetik.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak