Israel Lancarkan Serangan ke Gaza Beberapa Jam Setelah Netanyahu Beri Peringatan ke Hamas

R24/tya
Serangan Israel di Gaza/ AFP
Serangan Israel di Gaza/ AFP

RIAU24.COM - Hanya beberapa minggu setelah kesepakatan damai dicapai antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, badan pertahanan sipil wilayah tersebut menyatakan pada Selasa (28 Oktober) bahwa IDF melancarkan setidaknya tiga serangan udara di wilayah Palestina.

Serangan ini terjadi tak lama setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan militer untuk melancarkan serangan lanjutan.

"Pendudukan sekarang membombardir Gaza dengan setidaknya tiga serangan udara meskipun ada perjanjian gencatan senjata", kata Mahmud Bassal, juru bicara badan tersebut, kepada AFP.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa Hamas menyerang pasukannya meskipun ada gencatan senjata di Gaza, dan bersumpah kelompok itu akan membayar harga yang mahal.

"Organisasi teroris Hamas akan membayar harga yang mahal atas serangannya terhadap tentara IDF di Gaza dan pelanggaran perjanjian pengembalian jenazah para sandera. Serangan Hamas hari ini terhadap tentara IDF di Gaza merupakan pelanggaran batas, yang akan ditanggapi IDF dengan kekuatan besar," ujar Katz dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya.

Hal ini menyusul tuduhan bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata yang dimediasi oleh Presiden AS Donald Trump.

Beberapa menit kemudian, Hamas mengatakan bahwa mereka menunda penyerahan jenazah sandera karena pelanggaran gencatan senjata Israel.

"Setelah konsultasi keamanan, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan militer untuk segera melancarkan serangan dahsyat di Jalur Gaza," demikian pernyataan dari kantornya.

Militer Israel juga menuduh kelompok militan Palestina memalsukan pencarian sisa-sisa jasad sandera Gaza.

"Kemarin (Senin) anggota Hamas didokumentasikan memindahkan sisa-sisa jenazah dari sebuah bangunan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan menguburnya di dekatnya," kata militer dalam sebuah pernyataan, sambil melampirkan rekaman drone yang katanya menunjukkan tindakan tersebut.

Israel menuduh Hamas melakukan 'pelanggaran nyata terhadap perjanjian'

Pada Senin malam (27 Oktober), Hamas menyerahkan apa yang disebutnya sebagai jenazah sandera ke-16 dari 28 jenazah kepada Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 10 Oktober.

Namun, pemeriksaan forensik Israel mengungkapkan bahwa kelompok Palestina tersebut telah menyerahkan sebagian jenazah seorang sandera yang jenazahnya telah dibawa kembali sekitar dua tahun lalu.

Setelah itu, kantor Netanyahu dan sebuah kelompok kampanye yang mewakili keluarga sandera menuduh Hamas melanggar gencatan senjata.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak