RIAU24.COM - Dosen Departemen Politik Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro (Undip), Wahid Abdulrahman menilai pemimpin yang berasal dari kalangan ulama dapat mengembalikan kejayaan PPP.
Hal ini karena PPP telah memiliki basis pemilih tradisional-ideologis khususnya di wilayah kantong-kantong santri, ujarnya dikutip dari inilah.com, Rabu, 24 September 2025.
"Basis inilah yang semestinya terus dijaga," ukarnya.
Artinya, Muktamar PPPKe -X, digelar akhir pekan ini diharapkan menghasilkan pemimpin yang berasal dari ulama.
Menurutnya, dalam sejarah pemilu di Indonesia belum ada partai politik yang mampu kembali ke parlemen setelah sebelumnya gagal karena tidak lolos parliamentary threshold.
Kekhawatiran akan kepunahan PPP semakin logis ketika mencermati dinamika perolehan suara dari pemilu ke pemilu.
Dalam tiga pemilu terakhir PPP mengalami penurunan suara yang signifikan.
Pada Pemilu 2014, PPP memperoleh 8.152.957 suara (6,53 persen), menurun pada Pemilu 2019 menjadi 6.323.147 (4,52 persen), dan pada Pemilu 2024 menjadi 5.878.777 (3,87persen).