RIAU24.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut defisit yang dipatok melebar dalam RAPBN 2026 masih dalam batas wajar.
"Itu nggak apa-apa, itu masih di bawah tiga persen, dan diperlukan untuk nanti menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat," ujarnya dikutip dari rmol.id, Kamis, 18 September 2025.
Harapannya pasar tidak khawatir karena pemerintah tetap menjalankan pengelolaan fiskal dengan hati-hati.
"Jadi nggak usah takut. Kita tetap hati-hati," ujarnya.
Dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR, pendapatan negara direvisi naik menjadi Rp3.153,6 triliun atau bertambah Rp5,9 triliun dari target semula Rp3.147,7 triliun.
Sementara belanja negara meningkat menjadi Rp3.842,7 triliun atau naik Rp56,2 triliun dari rencana awal Rp3.786,5 triliun.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu menjelaskan, kenaikan defisit ini merupakan konsekuensi dari penambahan belanja.
"Itu kan konsekuensi, tadi kan kita sudah menambah yang Rp43 triliun, lalu juga kita tambah sedikit di belanja pusatnya sehingga defisitnya melebar dari 2,48 menjadi 2,68 persen dari PDB," ujarnya.