RIAU24.COM - Obrolan tentang hidup lebih lama yang dibicarakan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden China Xi Jinping tersebar.
Melansir CNA pada Sabtu (6/9), video berdurasi empat menit itu berisi rekaman percakapan yang bocor antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping di sela parade militer di Beijing yang memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Rekaman tersebut berasal dari video CCTV (China Central Television) yang kemudian dilisensikan ke Reuters, sebelum diedit menjadi klip empat menit dan didistribusikan ke lebih dari 1.000 media global.
Permintaan penghapusan dari CCTV Reuters menghapus video itu dari situs resminya pada Jumat (5/9), sekaligus mengeluarkan perintah “pemusnahan” kepada klien media setelah menerima permintaan tertulis dari pengacara CCTV.
Baca Juga: Protes Generasi Z Nepal atau Pemberontakan Nasional? Inilah yang Terjadi di Negara Himalaya Tersebut
Dalam surat itu disebutkan Reuters melampaui syarat penggunaan perjanjian lisensi. Pengacara CCTV juga mengkritik “perlakuan editorial” atas materi tersebut, meski tanpa rincian lebih lanjut.
“Penanganan editorial yang diterapkan pada materi ini telah menghasilkan penyajian yang jelas menyesatkan atas fakta dan pernyataan yang terkandung dalam tayangan berlisensi,” tulis He Danning, pengawas hukum CCTV News Agency, dalam suratnya kepada Reuters.
Reuters menegaskan bahwa penarikan dilakukan karena tidak lagi memiliki izin hukum untuk menerbitkan materi berhak cipta tersebut.
“Kami tetap teguh pada akurasi dari apa yang kami publikasikan,” kata Reuters dalam pernyataan resminya.
“Kami telah meninjau dengan cermat rekaman yang diterbitkan, dan kami tidak menemukan alasan untuk percaya bahwa komitmen lama Reuters terhadap jurnalisme yang akurat dan tidak memihak telah terganggu.”
Obrolan soal hidup abadi Isi rekaman yang sempat beredar memperlihatkan obrolan Xi-Putin mengenai sains dan masa depan manusia.
Baca Juga: Meditasi Mahal: Qatar Sang Pembawa Perdamaian Diserang oleh Kedua Belah Pihak yang Bertikai
Dalam percakapan itu, keduanya menyinggung kemungkinan manusia bisa hidup hingga usia 150 tahun, sebuah gagasan yang memicu perhatian publik global.
Klip empat menit tersebut cepat menyebar melalui stasiun televisi internasional dan media sosial, sebelum akhirnya ditarik dari distribusi resmi.
Perwakilan CCTV, China Global Television Network, maupun Kedutaan Besar China di Washington DC belum memberikan komentar terkait permintaan penghapusan video itu.