RIAU24.COM - Presiden Tiongkok Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Beijing pada hari Kamis (4 September).
Kim saat ini berada di Tiongkok dan menghadiri parade militer Hari Kemenangan di Lapangan Tiananmen, yang menandai peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Ia juga bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selama parade tersebut, dunia menyaksikan ketiga pemimpin tersebut berjalan berdampingan untuk pertama kalinya, memicu diskusi seputar tatanan dunia baru di tengah kebijakan proteksionis Donald Trump.
Trump menyatakan bahwa ketiga pemimpin tersebut bertemu untuk berkonspirasi melawan AS, tetapi Tiongkok membantah tuduhan tersebut, dan Putin mengatakan bahwa presiden AS memiliki selera humor yang baik.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, telah menyampaikan kepada para wartawan sebelum pertemuan tersebut bahwa Tiongkok siap memperkuat komunikasi strategis dan meningkatkan pertukaran serta kerja sama dengan Korea Utara.
Ia menambahkan bahwa kedua negara berharap dapat memperdalam pertukaran pengalaman tata kelola, serta memajukan tujuan sosialis masing-masing dan hubungan kerja sama yang telah terjalin selama bertahun-tahun.
Pertemuan Kim-Xi
Sementara Kim, Putin, dan Jinping bersama-sama di Tiongkok untuk pertama kalinya, pemimpin Korea Utara tersebut sedang menjalani kunjungan kelimanya ke Tiongkok dan mengadakan pertemuan keenamnya dengan Xi Jinping.
Semua kunjungannya berlangsung antara Maret 2018 dan Januari 2019 dan dipandang sebagai upaya diplomasi di tengah hubungan yang tegang dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Menurut laporan, dalam pertemuan terakhir pada Juni 2019, kedua pemimpin sepakat bahwa Tiongkok dan Korea Utara akan bekerja sama dalam penyelesaian politik atas masalah dengan Korea Selatan, terlepas dari perkembangan situasi internasional.
Sejak saat itu, mereka telah bertukar beberapa ucapan selamat.
Pertemuan Kim-Putin
Sebelumnya, ketika Kim mengadakan pertemuan bilateral dengan Putin, ia menegaskan kembali dukungan Korea Utara kepada Moskow dalam perang melawan Ukraina.
Sebagai bentuk persatuan, Putin dan Kim melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat pertemuan bilateral lainnya dengan mobil yang sama.
Kim Jong Un menggambarkan dukungannya kepada Rusia sebagai 'utang persaudaraan' dan mengatakan bahwa ia akan tetap berkomitmen pada pelaksanaan perjanjian antarnegara antara DPRK dan Rusia.
Putin, menanggapi hal ini, mengungkapkan rasa terima kasihnya sambil menekankan bahwa pasukan Korea Utara-lah yang membantu 'membebaskan Kursk'.
Selama pertemuan dua setengah jam tersebut, Putin juga mengundang Kim untuk mengunjungi Moskow selama pertemuan mereka di Beijing.
Pemimpin Korea Utara tersebut terakhir kali mengunjungi Rusia pada tahun 2023.
(***)