RIAU24.COM -Pekan Budaya Melayu Serumpun resmi digelar di Pekanbaru, Riau, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Riau. Kegiatan yang berlangsung pada 7–10 Agustus 2025 ini menjadi ajang perayaan kekayaan budaya Melayu yang melibatkan partisipasi dari berbagai daerah di Indonesia serta negara-negara serumpun.
Acara dipusatkan di Jalan Sultan Syarif Qasim yang disulap menjadi ruang publik bernuansa budaya Melayu. Sepanjang empat hari, masyarakat disuguhkan berbagai pertunjukan seni, kuliner khas, serta pameran benda pusaka.
Hari pertama, Kamis (7/8), dibuka dengan demo masak kuliner tradisional Bubou Lambouk dan Setup Nenas di area “Laman Selera Pusaka”. Pada waktu yang sama, panggung utama menampilkan beragam atraksi seni, seperti Zapin Siak, parade lagu Melayu, Warisan Tak Benda, serta pertunjukan Keletah Budak dari SMP Negeri 5 Pekanbaru. Malam harinya, puncak pemilihan Bujang dan Dara Riau 2025 digelar, disemarakkan penampilan seni dari sejumlah seniman muda daerah.
Kegiatan berlanjut pada Jumat (8/8) dengan demo masak Mie Sagu Kuah dan Air Kasturi. Panggung utama diisi parade lagu Melayu serta pertunjukan dari sanggar seni daerah. Malam harinya, Opening Ceremony berlangsung meriah dengan pertunjukan seni budaya yang menghadirkan sejumlah artis, antara lain Siska Armiza, Jarwo Kwat, Iyeth Bustami, hingga tari massal dan penampilan anak-anak dari Seri Melayu Kids.
Sabtu (9/8), kegiatan kembali dimulai pada sore hari dengan suguhan demo masak Pulut Kucuang dan Min Ciku. Di panggung utama tampil kesenian dari berbagai daerah, seperti Zapin Meskom Bengkalis, Syair Nolam Kampar, hingga delegasi dari DKI Jakarta. Pada malam hari, kembali digelar rangkaian pertunjukan seni, termasuk kolaborasi sastra lisan, Gambang Kromong, dan fashion show budaya. Vina Candrawati dan Lady Rara turut memeriahkan panggung hiburan.
Adapun Minggu (10/8), acara diawali dengan Pawai Budaya pukul 08.00 WIB yang menampilkan iring-iringan busana tradisional, musik, dan tarian dari berbagai daerah. Sore harinya, Laman Selera Pusaka kembali dibuka sebelum rangkaian ditutup pada malam hari dengan pertunjukan seni dari delegasi Brunei Darussalam, Malaysia, serta berbagai daerah di Indonesia. Sejumlah nama turut tampil, antara lain Jefri Al Malay, Kris Karmila (Brunei), Akar Seni Entertainment (Malaysia), dan Orkes Andrigo.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, mengatakan, Pekan Budaya Melayu Serumpun merupakan momentum strategis untuk memperkenalkan budaya Melayu ke kancah internasional. Salah satu daya tarik utama tahun ini adalah Pameran Benda Pusaka yang digelar sepanjang 7–10 Agustus, menampilkan koleksi peninggalan Kesultanan Siak, termasuk mahkota kerajaan.
“Kami menghadirkan berbagai atraksi seni dan budaya, tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai upaya memperkuat identitas Melayu dan menjadikannya sebagai kekuatan wisata Riau,” ujar Roni.
Selain itu, Simposium Serumpun turut digelar pada 8–9 Agustus di Ballroom Dang Merdu, Menara BRK Syariah. Forum ini mengusung tema Menghayati Masa Depan Melayu Serumpun, menghadirkan pembicara dari enam negara yang memiliki akar budaya Melayu.
“Forum ini diharapkan menjadi ruang berbagi gagasan, memperkuat identitas bersama, dan membuka kolaborasi strategis dalam menghadapi dinamika masa depan kawasan serumpun,” tutur Roni.
(***)
