Studi: Rahasia Struktur Misterius di Dekat Norwegia Akhirnya Terungkap

R24/tya
Gambar representatif untuk struktur raksasa di bawah Laut Utara /net
Gambar representatif untuk struktur raksasa di bawah Laut Utara /net

RIAU24.COM Struktur raksasa di bawah Laut Utara telah menjadi misteri bagi para ilmuwan selama bertahun-tahun.

Para ilmuwan mengumpulkan data seismik dan sampel batuan dari Laut Utara bagian utara, di lepas pantai Norwegia, untuk mencari tahu penyebab formasi selebar beberapa kilometer ini.

Mereka kini memiliki petunjuk tentangnya, dan mengatakan bahwa hal itu terjadi karena proses geologis yang langka.

Gundukan pasir raksasa terkubur di Laut Utara.

Para peneliti mengatakan bahwa gundukan tersebut tenggelam jutaan tahun yang lalu, dan mendorong ‘lumpur’ yang lebih tua dan kurang padat ke bawahnya.

Studi ini dipublikasikan di jurnal Communications Earth and Environment.

Penjelasan sebelumnya untuk gundukan tersebut menyatakan bahwa gundukan tersebut mungkin terjadi karena tanah longsor, yang membawa pasir dan mengendapkannya di dasar laut.

Yang lain percaya pasir dan lumpur didorong ke atas dari bawah melalui batuan.

Namun, tak satu pun dari hal ini yang pernah terkonfirmasi.

Para peneliti yang terlibat dalam studi terbaru ini menggunakan data seismik tiga dimensi di seluruh Laut Utara untuk memeriksa gundukan dan bebatuan tersebut.

Mereka menemukan bahwa struktur tersebut bukanlah ciptaan tertua di perairan tersebut.

Gundukan-gundukan tersebut dikelilingi oleh ‘lumpur’ yang jauh lebih tua dan berdensitas rendah, yang sebagian besar terdiri dari sisa-sisa fosil mikroorganisme purba.

Secara kimiawi, gundukan-gundukan tersebut mirip dengan pasir yang muncul kemudian.

Di beberapa bagian, gundukan-gundukan tersebut terhubung dengan pasir baru ini melalui rekahan-rekahan pada bebatuan.

Hal ini mengisyaratkan bahwa gundukan-gundukan tersebut terbentuk oleh pasir yang lebih muda yang terdorong ke bawah ‘lumpur’ yang lebih tua.

Yang biasanya terjadi adalah pasir yang lebih tua terkubur lebih dalam daripada pasir yang baru, sehingga membentuk sejarah geologi.

Namun, dalam kasus ini, pasir baru tersebut berada di bawah pasir lama, yang aneh.

"Penemuan ini mengungkap proses geologis yang belum pernah kita lihat sebelumnya dalam skala sebesar ini," ujar rekan penulis studi Mads Huuse, ahli geofisika di Universitas Manchester di Inggris, dalam sebuah pernyataan.

"Yang kami temukan adalah struktur di mana pasir padat telah tenggelam ke dalam sedimen yang lebih ringan yang mengapung ke atas pasir, secara efektif membalikkan lapisan konvensional yang kita harapkan dan menciptakan gundukan besar di bawah laut,” tambahnya.

Studi ini mencatat bahwa hal ini bisa terjadi karena gempa bumi atau perubahan tekanan.

Pasir berperilaku seperti cairan dan bergerak melalui celah-celah dan mengendap di bawah lumpur padat.

Gundukan yang tenggelam disebut ‘sinkites’, dan lumpur padat yang lebih tua dan mengapung disebut ‘floatites’ karena mengapung di atasnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak