RIAU24.COM - Gaza yang dilanda perang berada di ambang kehancuran kemanusiaan sejak konflik dengan Israel dimulai pada Oktober 2023.
Hal ini menyebabkan penduduknya bermigrasi, yang juga merupakan salah satu eksodus terbesar di dunia.
Anak-anak menanggung beban terberat dan merupakan yang paling terdampak.
Menurut laporan terbaru, 10 anak kehilangan salah satu atau kedua kaki mereka setiap hari.
Permusuhan tersebut mendorong anak-anak tersebut mengalami kemunduran fisik dan mental.
Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengungkapkan, "Di Gaza, 134.105 orang, termasuk lebih dari 40.500 anak-anak, mengalami cedera baru terkait perang. 25% diperkirakan mengalami disabilitas baru yang memerlukan rehabilitasi akut dan berkelanjutan."
Laporan ini juga menyoroti bahwa 25% mungkin memiliki disabilitas baru, yang mengharuskan mereka menjalani rehabilitasi akut dan berkelanjutan.
Lebih dari 35.000 orang diperkirakan mengalami kerusakan pendengaran yang signifikan.
Hal ini merupakan akibat dari ledakan keras yang telah dialami masyarakat sejak awal konflik.
Kelompok Perlindungan Global (Global Protection Cluster), yang dipimpin oleh PBB, telah merilis sebuah analisis, dan di dalamnya disebutkan, “Tidak ada ruang aman di Gaza. 20 bulan permusuhan yang intens telah menghancurkan lingkungan perlindungan bagi penyandang disabilitas dan lansia.”
Laporan itu menambahkan, "Seiring dengan pesatnya kebutuhan, layanan tanggap darurat terus diserang dan dihambat. Rumah sakit, ambulans, serta tenaga medis dan kemanusiaan telah menjadi sasaran sistematis, dengan lebih dari 1.580 tenaga kesehatan dan 467 staf kemanusiaan tewas. Fasilitas kesehatan, termasuk unit gawat darurat dan rehabilitasi penyelamat jiwa, hancur, dengan hanya 47% rumah sakit yang berfungsi sebagian, yang mendorong sistem medis kolaps dan memicu kerugian langsung dan jangka panjang bagi masyarakat. Bahan peledak yang ekstensif di bawah 50 juta ton puing menempatkan penyandang disabilitas pada risiko yang tidak proporsional."
Yang memperburuk keadaan adalah lebih dari 83% penyandang disabilitas di Gaza telah kehilangan alat bantu mereka.
Sekitar 80% lansia di Gaza sangat membutuhkan bantuan medis dan pengobatan.
(***)