RIAU24.COM - Iran telah mengakui bahwa serangan AS terhadap situs nuklir utamanya Fordow telah merusak secara serius dan parah fasilitas tersebut, seraya menambahkan bahwa tidak seorang pun tahu apa yang sebenarnya terjadi di sana.
Di tengah konflik antara Israel dan Iran, AS meluncurkan Operasi Midnight Hammer pada 21 Juni, yang menargetkan tiga situs nuklir Teheran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Dalam sebuah wawancara dengan CBS News yang disiarkan pada Selasa (1 Juli), Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa evaluasi sedang dilakukan terhadap fasilitas tersebut.
"Tidak seorang pun tahu persis apa yang terjadi di Fordow. Meski begitu, yang kami ketahui sejauh ini adalah fasilitas-fasilitas tersebut telah rusak parah dan parah," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi.
"Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran saat ini sedang melakukan evaluasi dan penilaian, yang laporannya akan diserahkan kepada pemerintah," tambahnya.
Menurut laporan Washington Post, mengutip empat orang yang mengetahui informasi intelijen rahasia yang beredar dalam pemerintahan AS, komunikasi Iran yang disadap meremehkan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh pemboman AS.
Fasilitas nuklir Fordow terletak jauh di dalam gunung dan sebagian besar berada di bawah tanah. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa serangan itu benar-benar menghancurkan program nuklir Iran.
Namun, pejabat AS telah mengakui bahwa perlu waktu untuk membuat penilaian lengkap atas kerusakan yang disebabkan oleh serangan AS.
Sementara Trump mengklaim bahwa serangan itu ‘sangat sangat berhasil’ dan menghancurkan program nuklir Teheran, media AS melaporkan, mengutip data intelijen, bahwa kerusakan di lokasi nuklir tidak signifikan.
Pada tanggal 26 Juni, Pentagon merilis rekaman uji coba yang menunjukkan cara kerja penghancur bunker.
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, dalam konferensi pers, mengatakan bahwa media memutarbalikkan cerita tentang serangan yang ‘sangat berhasil.’
Sebelumnya, Hegseth mengatakan, “Serangan di Iran sangat berhasil, itu adalah keberhasilan yang gemilang dan mengakhiri perang. Trump menciptakan kondisi untuk mengakhiri perang dengan menghancurkan kemampuan nuklir Iran. Apa yang dibicarakan presiden lain, dicapai oleh Presiden Trump. Ini adalah momen bersejarah.”
Ia menambahkan, “Laporan awal yang bocor didasarkan pada asumsi-asumsi penting. Rafael Grossi juga mengatakan bahwa serangan AS menyebabkan kerusakan yang sangat besar. Ini adalah misi yang berhasil secara historis.”
(***)