Bantu Israel? Donald Trump Umumkan Serangan AS Terhadap 3 Lokasi Nuklir Iran

R24/tya
Presiden AS Donald Trump /AFP
Presiden AS Donald Trump /AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu (21 Juni) mengumumkan serangan yang sangat berhasil terhadap tiga lokasi nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan.

Pejabat Iran mengonfirmasi bahwa pengeboman itu terjadi pada pukul 02.30 waktu setempat.

"Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow," tulisnya di platform Truth Social miliknya.

"Semua pesawat sudah dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang mampu melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN! Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini,” presiden AS menambahkan.

Dalam posting lainnya, Trump menuliskan, “Fordow sudah pergi.”

Dalam sebuah posting X, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menulis, “Presiden Trump mengambil keputusan yang berani untuk Amerika Serikat, untuk Israel, untuk seluruh umat manusia. Dunia kini menjadi tempat yang lebih aman.”

Trump mengatakan bahwa ia akan menyampaikan pidato kepada rakyat pada pukul 10 malam di Gedung Putih mengenai operasi militer kita yang sangat sukses di Iran.

Ia menambahkan, “Ini adalah MOMEN BERSEJARAH BAGI AMERIKA SERIKAT, ISRAEL, DAN DUNIA. IRAN SEKARANG HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI. TERIMA KASIH!”

Media pemerintah Iran FARS News melaporkan bahwa penduduk Qom, sebuah kota sekitar 87 mil selatan Teheran, mendengar beberapa ledakan di luar kota mereka.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fordow terletak dekat dengan Qom, dibangun di lereng gunung.

Serangan AS itu dilakukan setelah munculnya spekulasi apakah AS akan ikut campur dalam konflik di Timur Tengah. Trump sebelumnya mengatakan, "saya akan membuat keputusan apakah akan ikut campur atau tidak dalam dua minggu ke depan."

Sementara itu, laporan Reuters menunjukkan bahwa Israel tidak ingin menunggu batas waktu dua minggu Trump dan mungkin menyerang situs nuklir Fardow tanpa bantuan AS.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak