Greta Thunberg Kembali ke Swedia Setelah Dideportasi dari Israel, Sebut Foto Dirinya dan IDF Aksi Humas

R24/tya
Greta Thunberg /AFP
Greta Thunberg /AFP

RIAU24.COM Aktivis Greta Thunberg kembali ke rumah di Swedia pada Selasa malam (10 Juni) setelah dideportasi dari Israel.

Greta ditahan bersama aktivis lainnya di atas kapal yang berusaha mengirimkan bantuan ke Gaza.

Kapal pesiar milik kelompok tersebut, Madleen, dicegat oleh pasukan Israel pada hari Senin sebelum ditarik ke pelabuhan Ashdod.

Greta disambut oleh sekitar 30 pendukung yang mengibarkan bendera dan menyemangatinya saat ia tiba di bandara Arlanda, Stockholm, menurut AFP.

Selama singgah di Paris, Thunberg menuduh Israel telah menculik dirinya dan aktivis lainnya.

Ketika ditanya apakah ia takut ketika pasukan keamanan menaiki perahu layar Madleen, Thunberg berkata, "Yang saya takutkan adalah orang-orang terdiam selama genosida yang sedang berlangsung".

"Yang paling saya rasakan adalah keprihatinan atas pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang yang terus dilakukan Israel," kata Thunberg kepada wartawan.

Ia menuduh Israel melakukan genosida sistematis dan kelaparan sistematis terhadap lebih dari dua juta orang di Gaza.

"Kita harus bertindak, kita harus menuntut pemerintah kita untuk bertindak, dan kita harus bertindak sendiri ketika pemerintah yang terlibat tidak bertindak," imbuh Thunberg.

Wanita berusia 22 tahun itu juga menepis gambar viral dirinya menerima roti lapis dari seorang tentara IDF sebagai 'aksi humas' Israel saat ia tiba di Prancis, dan menepis tuduhan bersikap sok moral setelah 'armada kebebasan' yang ditumpanginya dicegat pada hari Senin.

"Greta Thunberg akan meninggalkan Israel dengan pesawat menuju Prancis," tulis Kementerian Luar Negeri Israel di X, disertai dua foto Thunberg di dalam pesawat.

Aktivis tersebut merupakan salah satu dari 12 aktivis yang ditangkap karena mencoba menerobos blokade laut Israel dalam sebuah gerakan simbolis yang bertujuan untuk menarik perhatian pada krisis kemanusiaan di Gaza yang semakin memburuk.

"Para penumpang 'Selfie Yacht' tiba di bandara Ben Gurion untuk berangkat dari Israel dan kembali ke negara asal mereka," kata kementerian luar negeri Israel pada X.

"Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan," tambahnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak