RIAU24.COM - Hujan lebat di provinsi Guangdong dan Guangxi di selatan Tiongkok menewaskan lima orang dan menyebabkan beberapa orang hilang selama akhir pekan saat pihak berwenang mengeluarkan peringatan akan hujan lebat, banjir gunung, dan bencana geologi di wilayah selatan negara itu.
Pusat Meteorologi Nasional China mengeluarkan beberapa peringatan selama akhir pekan tentang hujan lebat di wilayah Jiangxi, Zhejiang, Fujian, Guangxi, Guangdong dan provinsi barat laut Xinjiang dari Minggu hingga Senin, kata kantor berita resmi Xinhua.
Peringatan kuning dikeluarkan di beberapa bagian Zhejiang, Fujian, Guangdong dan Guangxi, yang menunjukkan risiko banjir gunung yang relatif tinggi, kata Xinhua.
China memiliki sistem peringatan cuaca empat tingkat, dengan warna merah mewakili peringatan paling parah, diikuti oleh warna oranye, kuning, dan biru.
Data meteorologi Tiongkok menunjukkan tahun 2024 merupakan tahun terhangat bagi negara tersebut sejak pencatatan suhu mulai dilakukan lebih dari enam dekade lalu, dan merupakan tahun kedua berturut-turut di mana rekor suhu dipecahkan.
Cuaca yang lebih hangat tahun lalu disertai dengan badai yang lebih kuat dan curah hujan yang lebih tinggi dan menyebabkan lonjakan konsumsi listrik di ekonomi terbesar kedua di dunia.
Lembaga penyiaran pemerintah CCTV mengatakan hujan lebat juga diperkirakan terjadi mulai Senin hingga Selasa di beberapa wilayah termasuk wilayah paling barat Xinjiang di sepanjang Pegunungan Tianshan. ***
