Rusia Tawarkan 2 Opsi Gencatan Senjata kepada Ukraina dalam Perundingan Istanbul

R24/tya
Kepala delegasi Rusia Vladimir Medinsky berbicara kepada pers setelah putaran kedua perundingan di Istanbul pada hari Senin /Reuters
Kepala delegasi Rusia Vladimir Medinsky berbicara kepada pers setelah putaran kedua perundingan di Istanbul pada hari Senin /Reuters

RIAU24.COM Negosiator Rusia menyerahkan dua opsi untuk gencatan senjata ke Ukraina selama pembicaraan di Istanbul pada hari Senin, pernyataan media pemerintah Rusia.

Laporan kantor berita RIA mengatakan, opsi pertama mengharuskan Ukraina memulai penarikan penuh seluruh pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia sebagai wilayahnya.

“Pilihan kedua adalah kesepakatan paket yang berisi beberapa persyaratan,” kata laporan RIA.

Putaran kedua perundingan damai antara Rusia dan Ukraina berakhir hanya satu jam setelah dimulai, kata pejabat Turki.

Pembicaraan tersebut, yang diadakan sehari setelah serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Rusia, dimulai hampir dua jam terlambat tanpa penjelasan mengenai penundaan tersebut.

Delegasi Rusia marah saat pembicaraan dimulai, karena para blogger perang yang berpengaruh meminta Moskow untuk memberikan serangan balasan yang mengerikan terhadap Kyiv setelah Ukraina menargetkan pesawat pembom jarak jauh Rusia yang memiliki kemampuan nuklir pada hari Minggu.

“Mata seluruh dunia tertuju pada kontak-kontak di sini,” kata Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan kepada delegasi Rusia dan Ukraina saat mereka saling berhadapan di sisi berlawanan ruangan di Istana Ciragan.

Rusia menyerahkan memorandum kepada pihak Ukraina yang terdiri dari dua bagian, kata kepala negosiator Rusia Vladimir Medinsky.

"Kami serahkan memorandum kami kepada pihak Ukraina, yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah tentang cara mencapai perdamaian yang benar-benar langgeng. Bagian kedua menyoroti langkah-langkah yang harus diambil menuju gencatan senjata yang sesungguhnya," katanya.

“Bagian kedua menyediakan beberapa pilihan,” tambahnya.

Dua opsi dalam usulan gencatan senjata Rusia

Opsi pertama usulan gencatan senjata Rusia menyerukan penarikan penuh Angkatan Bersenjata Ukraina dari wilayah yang diklaim Rusia, khususnya di Republik Rakyat Donetsk (DPR), Republik Rakyat Luhansk (LPR), serta wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.

Opsi kedua melibatkan serangkaian langkah terkoordinasi, termasuk larangan penempatan kembali pasukan Ukraina, penghentian upaya mobilisasi, dan dimulainya demobilisasi.

Opsi ini juga mengupayakan pengecualian kehadiran militer oleh negara-negara pihak ketiga dan penghentian bantuan militer asing ke Kyiv.

Selain itu, Ukraina harus menghentikan semua tindakan sabotase terhadap Rusia, sementara kedua belah pihak akan memberikan amnesti bersama kepada tahanan politik dan membebaskan warga sipil yang ditahan.

Usulan tersebut mencakup pencabutan darurat militer di Ukraina dan mengamanatkan agar pemilihan umum nasional diadakan paling lambat seratus hari setelah darurat militer dicabut.

Usulan tersebut membayangkan pemulihan bertahap hubungan diplomatik dan ekonomi antara Rusia dan Ukraina, pengabaian bersama atas klaim ganti rugi masa perang, dan upaya kerja sama untuk menyatukan kembali keluarga dan memenuhi kebutuhan orang-orang yang mengungsi.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak