RIAU24.COM -Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MbZ) menyatakan negaranya berencana menginvestasikan US$1,4 triliun atau sekitar Rp23 kuadriliun di Amerika Serikat dalam 10 tahun ke depan.
Dalam pernyataan di Istana Kepresidenan Abu Dhabi, MbZ menyampaikan bahwa negaranya berencana berinvestasi di AS di berbagai bidang termasuk teknologi, kecerdasan buatan, dan energi.
"UEA berencana untuk berinvestasi US$1,4 triliun di Amerika Serikat selama 10 tahun ke depan," kata MbZ, seperti dikutip TRT Global.
Menurut MbZ, investasi ini diperlukan untuk memajukan perdamaian dan stabilitas secara global.
Investasi jumbo ini sudah pernah diungkapkan UEA pada Maret lalu kala Penasihat Keamanan Nasional UEA Tahnoun bin Zayed berkunjung ke Washington.
Ia saat itu mengaku mengusulkan agar UEA berinvestasi US$1,4 triliun di AS selama 10 tahun ke depan.
Investasi itu disebut akan berfokus pada kecerdasan buatan, infrastruktur semikonduktor, energi, serta manufaktur.
"Saudara Anda yang luar biasa datang ke Washington beberapa minggu lalu dan dia memberi tahu kami tentang pernyataan murah hati Anda mengenai [investasi] US$1,4 triliun," kata Trump pada kesempatannya, seperti dikutip Reuters.
Meski investasi besar ini masih tahap rencana, AS dan UEA saat ini sudah mengamankan US$200 miliar (sekitar Rp3.298 triliun) dalam kesepakatan baru kedua negara.
Berdasarkan keterangan Gedung Putih, Emirates Global Aluminum akan berinvestasi untuk mengembangkan proyek peleburan aluminium primer senilai $4 miliar (sekitar Rp65 triliun) di Oklahoma.
Sementara itu, ExxonMobil Corp (XOM.N), Occidental Petroleum (OXY.N), dan EOG Resources (EOG.N) bermitra dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOCDIST.AD) dalam perluasan produksi minyak dan gas alam yang bernilai $60 miliar.
(***)