Inilah yang Terjadi Pada Otak Manusia Jika Terlalu Banyak Bekerja

R24/dev
Inilah yang Terjadi Pada Otak Manusia Jika Terlalu Banyak Bekerja
Inilah yang Terjadi Pada Otak Manusia Jika Terlalu Banyak Bekerja

RIAU24.COM - Sebuah studi terbaru mencoba melihat apa yang terjadi pada otak ketika seseorang terlalu banyak bekerja. Penelitian yang diterbitkan dalam Occupational & Environmental Medicine itu fokus pada perubahan signifikan struktur neurologis yang muncul jika menghabiskan banyak waktu di tempat kerja.

Peneliti di Korea Selatan menuturkan perubahan tersebut terjadi di area otak yang berkaitan dengan kemampuan manusia untuk merencanakan, mengatur, melakukan tugas, memori kerja, dan mengelola emosi. Meski metode dalam penelitian tidak dapat membedakan sebab dari akibat, dikhawatirkan ada semacam hubungan antara kerja berjam-jam dan kesehatan otak.

"Meskipun konsekuensi perilaku dan psikologis dari kerja berlebihan telah didokumentasikan dengan baik, sedikit yang diketahui tentang efek langsungnya pada struktur otak," kata peneliti dikutip dari Science Alert, Jumat (16/5/2025).

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa stres kronis dan pemulihan yang tidak memadai dapat mengubah morfologi otak, tetapi bukti neuroimaging empiris masih terbatas," sambungnya.

Peneliti menganalisis hasil pemindaian otak dan kebiasaan 110 responden, sebagian besar terdiri dari pekerja layanan kesehatan. Sebanyak 32 orang dari mereka mencatat jam kerja berlebihan (52 jam atau lebih) dalam seminggu, sedangkan 78 lainnya bekerja dalam jam standar.

Pekerja yang bekerja secara berlebihan menunjukkan volume materi abu-abu yang lebih besar di area tertentu pada otak. Misalnya, terdapat peningkatan sebesar 19 persen pada volume gyrus frontal tengah, bagian otak yang berperan dalam fungsi kognitif, pada mereka yang bekerja dalam durasi jam kerja yang panjang.

Peneliti tidak serta merta menarik kesimpulan apakah munculnya materi abu-abu pada otak merupakan tanda baik atau buruk. Tapi, mereka menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut.

Hal yang bisa dipastikan adalah kerja secara berlebihan dapat mempengaruhi fungsi otak.

Beberapa penelitian sebelumnya juga telah menghubungkan kerja berlebihan dengan kerusakan otak. Hasil penelitian menemukan adanya perubahan struktural otak yang cenderung berdampak buruk.

"Temuan ini menunjukkan bahwa jam kerja yang panjang dapat menyebabkan perubahan neuro adaptif, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan kognitif dan emosional," tulis para peneliti.

"Penelitian di masa mendatang harus menyelidiki implikasi jangka panjang dari perubahan struktural otak ini dan apakah perubahan tersebut menyebabkan penurunan kognitif atau gangguan kesehatan mental," tandas mereka. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak