RIAU24.COM - Siak-Dengan semangat luhur budaya Jawa yang mengedepankan kerja ikhlas tanpa pamrih, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perkumpulan Keluarga Jawa Riau (PKJR) menggelar Silaturahmi Warga Jawa Riau 2025 bertema “Sepi Pamrih, Rame Ing Gawe, Guyub Rukun”, Selasa (13/5/2025) di Grand Central Hotel, Pekanbaru.
Acara yang berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan ini dihadiri oleh perwakilan dari 32 paguyuban masyarakat Jawa yang tersebar di seluruh Provinsi Riau. Turut hadir antara lain Paguyuban Kuala Ngayogyakarta dan Sekitarnya (PKNS), Forum Komunikasi Jaranan dan Kuda Lumping (FKJK), Forum Keluarga Pacitan Pekanbaru, Kumpulan Wong Sragen, serta tokoh-tokoh lintas paguyuban lainnya.
Tampak hadir juga Wakil Bupati Rokan Hilir Jhony Charles dan Sekretaris DPRD Kabupaten Siak, H. Setya Hendro Wardhana, SE., SH., MM, yang juga merupakan pengurus IKJR Kabupaten Siak.
Sekretaris Jenderal DPP PKJR, H. Rifa’i, S.Sos., DH., M.Kom., dalam sambutannya menjelaskan makna tema acara sebagai nilai-nilai warisan leluhur yang patut dijadikan pijakan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Sepi Pamrih Rame Ing Gawe Guyub Rukun adalah ajaran luhur untuk bekerja tulus tanpa pamrih dan membangun kebersamaan dalam harmoni. Ini menjadi semangat PKJR untuk terus bersatu dan berkarya bersama,” jelas Rifa’i.
Ia juga mengulas sejarah panjang organisasi ini, yang dulunya bernama Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR) sebelum berubah nama menjadi PKJR pada tahun 2006. Sejak awal, tujuan utamanya adalah melestarikan budaya Jawa, memperkuat solidaritas antarsesama, dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PKJR, H. Sukiman, mengajak seluruh warga Jawa di Riau untuk menjadikan silaturahmi ini sebagai momentum memperkuat persaudaraan dan semangat gotong royong.
“Silaturahmi ini harus terus dijaga. Kita ingin generasi muda siap meneruskan tongkat kepemimpinan dengan semangat belajar dan meningkatkan kapasitas diri,” ujar Sukiman.
Ia juga mengingatkan pentingnya nilai-nilai kepemimpinan dalam filosofi Jawa, seperti Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani, yang mencerminkan kepemimpinan yang membumi, inspiratif, dan membangun.
H. Suryadi Khusaini, tokoh pendiri IKJR, dalam kesempatannya menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari semangat warga Jawa untuk saling mengenal dan bersatu.
“Kita punya sekitar 102 paguyuban Jawa di Riau yang diayomi oleh IKJR. Ini wadah untuk mempersatukan dan melestarikan budaya. Jangan sampai budaya kita punah di tangan generasi sekarang,” tegas Suryadi.
Ia juga menekankan pentingnya beradaptasi dan menghormati budaya lokal tempat bermukim.
“Sebagai warga Jawa di Riau, kita harus menjunjung tinggi pepatah: Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita rawat budaya Jawa, tapi jangan lupa ikut melestarikan budaya Melayu,” tutupnya.
Silaturahmi ini bukan sekadar temu kangen, melainkan pengingat akan pentingnya menjaga identitas budaya dalam harmoni kebhinekaan. Dalam suasana kebersamaan yang terasa kental, para peserta menunjukkan bahwa semangat Jawa tak hanya hidup di tanah kelahiran, tapi juga tumbuh subur di Bumi Lancang Kuning.(Lin)