Dari Akar ke Aksi: Kolaborasi Nyata dalam Menjaga Hutan Riau

R24/dev
Dari Akar ke Aksi: Kolaborasi Nyata dalam Menjaga Hutan Riau
Dari Akar ke Aksi: Kolaborasi Nyata dalam Menjaga Hutan Riau

RIAU24.COM -  Menelusuri kebijakan dan komitmen APRIL Group dalam upaya pelestarian lanskap hutan secara berkelanjutan melalui Restorasi Ekosistem Riau (RER).  APRIL Group merupakan sebuah perusahaan penghasil kertas dan bubur kertas yang beroperasional di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.

Di samping menjalankan produksi APRIL Group memiliki upaya utuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dengan cara kolaborasi lintas sektor dan tanggung jawab bersama yang menyentuh akar persoalan. Hal ini yang menjadi semangat utama dari Restorasi Ekosistem Riau (RER) yaitu sebuah inisiatif untuk mempelopori sebuah program kolaboratif yang APRIL Group dalam merestorasi dan menjaga area konservasi bernilai ekologi tinggi di Indonesia yang lahir pada tahun 2013 sebagai bagian dari komitmen jangka panjang APRIL Group dalam mendukung konservasi hutan gambut di Semenanjung Kampar, Provinsi Riau.

Melalui RER, perusahaan menjalin kerja sama erat dengan sektor publik dan masyarakat sipil untuk melindungi hinga memulihkan kawasan dengan nilai ekologis tinggi yang telah mengalami degradasi akibat pembalakan liar dan kebakaran oleh ulah individu tidak bertanggung jawab.

Langkah awal RER kemudian diperkuat dengan lahirnya Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan 2.0 (Sustainable Forest Management Policy/SFMP 2.0) yang deklarasikan pada tahun 2015. Kebijakan ini menjadi wujud dari evolusi pendekatan perusahaan terhadap tata kelola lingkungan. Disusun berdasarkan masukan dari Stakeholder Advisory Committee (SAC) dan pemangku kepentingan dari masyarakat sipil, SFMP 2.0 menjadi bukti keseriusan APRIL Group dalam menghentikan deforestasi hutan Riau dari rantai pasokannya dan memastikan bahwa praktik pengelolaan hutan dilakukan secara bertanggung jawab dan transparan.

APRIL Group memiliki prinsip “Baik bagi Negara, Baik bagi Masyarakat, dan Baik bagi Perusahaan” sebagai landasan dalam menjalankan bisnisnya. Prinsip ini mendorong perusahaan untuk menerapkan konservasi terintegrasi dan pendekatan lanskap, khususnya dalam pengelolaan lahan gambut yang sangat rentan ter deforestasi. Pada pelaksanaannya, APRIL juga menggandeng Kelompok Kerja Pakar Gambut (Peat Expert Working Group/PEWG) untuk memastikan praktik yang dijalankan berlatar ilmiah dan relevan dengan kebutuhan lingkungan hutan Riau.

Komitmen ini terus berkembang hingga melahirkan salaha satu pilar dalam komitmen APRIL2030, sebuah visi jangka panjang yang mencakup empat pilar: Iklim Positif, Lanskap yang Berkembang, Kemajuan Inklusif, dan Pertumbuhan Berkelanjutan.

Dalam pilar Lanskap yang Berkembang.  APRIL Group menegaskan tidak hanya menjaga, tetapi juga memperluas wilayah konservasi dan restorasi melalui pendekatan berimbang. Salah satu langkah konkretnya adalah kebijakan 1:1, yaitu untuk setiap satu hektare hutan tanaman yang dikembangkan mengharuskan satu hektare lahan dikonservasi atau direstorasi.

Hingga kini, APRIL telah melakukan konservasi dan restorasi terhadap 369.420 hektare hutan di Indonesia, termasuk 150.000 hektare hutan gambut dalam program RER. Dari target total, 81% komitmen 1:1 telah tercapai. Ini merupakan representasi dari kolaborasi berkelanjutan antara perusahaan, pemerintah, masyarakat lokal, dan ilmuwan lingkungan bukan hanya soal angka semata.

Melalui rangkaian kebijakan dan aksi nyata ini, APRIL Group memperlihatkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar narasi, tetapi proses jangka panjang yang melibatkan strategi, kemauan, dan kolaborasi. Dari akar permasalahan hingga aksi restorasi, inisiatif ini menjadi cermin bahwa menjaga hutan hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.***

Penulis : Tasya
 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak