Studi Ungkap Pria Ternyata Rentan Sakit, Lebih Cepat Meninggal daripada Wanita

R24/dev
Studi Ungkap Pria Ternyata Rentan Sakit, Lebih Cepat Meninggal daripada Wanita
Studi Ungkap Pria Ternyata Rentan Sakit, Lebih Cepat Meninggal daripada Wanita

RIAU24.COM - Sebuah penelitian mengungkap pria ternyata rentan mengalami sejumlah penyakit dan cenderung lebih cepat meninggal daripada wanita. Temuan ini dipublikasikan oleh peneliti di jurnal Lancet Public Health.

Penelitian ini menggunakan data dari Global Burden of Disease Study 2021 untuk membandingkan jumlah total tahun kehidupan yang hilang akibat penyakit dan kematian dini, pengukuran yang dikenal sebagai tahun kehidupan yang disesuaikan dengan disabilitas, untuk 20 penyebab utama penyakit pada wanita dan pria berusia lebih dari 10 tahun di tingkat global dan di tujuh kawasan dunia, antara tahun 1990 dan 2021.

Analisis tersebut memperkirakan bahwa di tahun 2021, untuk 13 dari 20 penyebab utama beban penyakit, termasuk COVID-19, cedera di jalan raya, dan berbagai penyakit kardiovaskular, pernapasan, dan hati, pria lebih rentan mengalaminya daripada wanita.

"Temuan kami menyoroti tantangan kesehatan yang signifikan dan unik yang dihadapi oleh pria," kata salah satu peneliti utama Vedavati Patwardhan, di University of California-San Diego dalam keterangannya dikutip dari Institute for Health Metrics and Evaluation.

Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan bahwa pria mengalami 45 persen lebih banyak penyakit dan kematian akibat COVID-19 daripada wanita, dengan perbedaan terbesar terlihat di Afrika sub-Sahara, Amerika Latin, dan Karibia.

Penyakit jantung memiliki dampak terbesar berikutnya pada kesehatan pria dibandingkan dengan wanita, dengan pria mengalami 45 persen lebih banyak penyakit dan kematian akibat kondisi kardiovaskular dibandingkan dengan wanita.

"Di antara tantangan-tantangan ini adalah kondisi yang menyebabkan kematian dini, terutama dalam bentuk cedera di jalan raya, kanker, dan penyakit jantung," lanjut Patwardhan.

Sementara itu meski wanita cenderung hidup lebih lama, mereka mengalami tingkat penyakit yang lebih tinggi selama masa hidup mereka. Kondisi otot dan tulang, masalah kesehatan mental, dan sakit kepala termasuk di antara penyakit tidak fatal yang mengganggu wanita.

"Penyebab utama hilangnya kesehatan pada wanita, khususnya gangguan muskuloskeletal dan kondisi kesehatan mental, belum mendapatkan perhatian yang layak," kata salah satu peneliti di IHME, Gabriela Gil.

Nyeri punggung bawah merupakan penyebab terbesar penyakit di kalangan wanita, dengan tingkat penderitaan wanita sekitar sepertiga lebih tinggi daripada pria pada tahun 2021. Tidak seperti pria, wanita cenderung mulai mengalami kondisi yang memengaruhi mereka di awal kehidupan dan kondisi tersebut semakin parah seiring bertambahnya usia.

Para peneliti menekankan bahwa perbedaan ini sebagian disebabkan oleh faktor biologis, tetapi juga oleh faktor sosial dan perilaku, seperti pria yang lebih mungkin terlibat dalam perilaku berisiko, mencari bantuan medis lebih jarang, dan menghadapi ekspektasi gender yang dapat merugikan kesehatan mereka.***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak