RIAU24.COM -Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao mengatakan penerapan kebijakan tarif impor secara terus-menerus oleh Amerika Serikat (AS) akan menyebabkan kerugian besar bagi negara-negara berkembang, dan bahkan dapat memicu krisis kemanusiaan.
"Langkah-langkah balasan yang tegas" Tiongkok adalah untuk melindungi hak-hak dan kepentingannya yang sah, dan juga untuk menegakkan keadilan dan kewajaran di komunitas internasional, kata Wang kepada Ngozi Okonjo, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dalam panggilan video pada 11 April.
“Anggota WTO harus bersatu untuk melawan unilateralisme, proteksionisme, dan praktik-praktik intimidasi dengan kerja sama terbuka dan multilateralisme,” sambung Wang dalam pernyataan Kementerian Perdagangan dan dikutip The Straits Times, Sabtu, 12 April 2025..
Negara-negara yang paling tidak berkembang menghadapi beberapa risiko terbesar dari tarif AS, lanjut Wang.
Secara terpisah, Wang juga mengadakan panggilan video dengan Geraldo Alckmin, menteri pembangunan, industri, perdagangan luar negeri, dan jasa Brasil.
Kedua pihak bertukar pandangan tentang sejumlah isu seperti penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Brasil serta menanggapi tarif yang dikenakan oleh AS, menurut kementerian perdagangan.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memutuskan menaikkan tarif impor terhadap produk asal Tiongkok menjadi 145 persen sebagai respons atas kebijakan tarif tinggi yang sebelumnya diberlakukan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Walaupun ditetapkan tarif tinggi, Tiongkok tak gentar.
Awalnya, Trump mengumumkan kenaikan tarif sebesar 125 persen.
Namun Gedung Putih kemudian mengoreksi angka tersebut menjadi 145 persen, menyebutnya sebagai batas bawah yang masih bisa meningkat sesuai dengan kebijakan tarif lainnya yang telah diberlakukan.
(***)