RIAU24.COM - Seorang pria di Rusia mengalami gagal ginjal akut seusai melakukan tantangan squat 2 ribu kali. Fungsi ginjalnya menurun 50 persen sehingga ia harus mendapat pertolongan medis segera.
Kasus gagal ginjal akut yang dipicu olahraga terlalu keras juga sempat dialami oleh seorang Malaysia. Saat itu dia yang sedang sedang spinning atau olahraga dengan sepeda statis mengalami gejala yang cukup aneh saat selesai latihan.
Keduanya mengidap kondisi yang disebut rhabdomyolysis atau rhabdo. Penyakit ini terjadi ketika jaringan otot rusak dan melepaskan protein seperti kreatin kinase (CK) dan mioglobin yang dapat merusak ginjal.
Berolahraga terlalu keras bisa menyebabkan rhabdomyolysis karena otot tidak punya waktu untuk pulih setelah latihan yang intens.
"Rhabdomyolisis akibat kelelahan dapat terjadi setelah latihan berat dan dari latihan intensitas tinggi yang menyebabkan otot digunakan secara berlebihan," kata Niloofar Nobakht, MD, profesor klinis asosiasi nefrologi dari UCLA Health dikutip Minggu (6/4/2025).
"Anda juga dapat mengalami rhabdo dari trauma langsung, seperti cedera akibat kecelakaan kendaraan bermotor atau jatuh," sambungnya.
Gejala rhabdomyolisis dapat meliputi nyeri otot; kelemahan yang signifikan; urine berwarna gelap dan keruh; dan, dalam kasus yang parah, produksi urine berkurang atau tidak ada sama sekali.
Pasien umumnya pulih ketika mereka mendapatkan perawatan yang tepat, tetapi kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian dalam kasus yang jarang terjadi. Untuk itu sangat penting untuk mengenali batas fisik, dan tidak memaksakan diri jika intensitas olahraga sudah berlebihan.
"Berolahraga itu penting, tetapi untuk melakukannya dengan aman, kita harus menggunakan praktik latihan yang aman: Minum banyak cairan, hindari tempat yang panas, lakukan peningkatan intensitas latihan secara bertahap, dan istirahat," tegas Dr Nobakht. ***