RIAU24.COM - Insiden penusukan kekerasan terjadi di pusat kota Amsterdam pada hari Kamis, menyebabkan empat orang terluka parah, menurut polisi Belanda.
Pihak berwenang telah menahan seorang tersangka setelah seorang pengamat turun tangan dan mengalahkan penyerang.
Awalnya, polisi mengatakan bahwa lima orang terluka dalam serangan penusukan itu, karena tersangka juga menderita luka-luka selama pertengkaran, sebelum ditangkap.
Polisi mengatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dengan lancar, menambahkan bahwa tidak ada informasi langsung tentang motif di balik penusukan itu.
"Sore ini, sekitar pukul 3:50 (waktu setempat), sebuah penusukan terjadi di sini di Saint Nicolaasstraat. Empat orang terluka di sini, terluka parah. Dan seorang tersangka ditangkap, yang juga terluka," kata seorang juru bicara polisi kepada wartawan.
Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, polisi mengatakan bahwa seorang pengamat mengalahkan tersangka, yang menderita luka di kaki.
Tersangka menerima perawatan medis
“Tersangka sedang menerima perawatan medis dan akan diinterogasi di kemudian hari", kata juru bicara polisi.
Setelah insiden penusukan itu, polisi menutup area di sekitar tempat kejadian, yang terletak di dekat Dam Square yang ikonik di pusat kota Amsterdam. Sebuah helikopter trauma mendarat di sekitarnya, mengangkut para korban ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis.
Yang terluka, menurut kantor berita AFP, dievakuasi dari lokasi, tetapi ada kehadiran polisi yang berat.
Gambar-gambar awal yang dirilis oleh kantor berita lokal ANP menunjukkan seseorang di tandu dimuat ke belakang ambulans.
Walikota Amsterdam Femke Halsema meninggalkan pertemuan di balai kota ketika berita serangan itu tersiar, menurut laporan media lokal.
Media lokal Het Parool, mengutip seorang saksi, Marco Schoenmaecker, yang mengatakan bahwa dia melihat salah satu korban serangan itu.
"Saya melihat pisau setidaknya 10 sentimeter (hampir empat inci) mencuat dari punggung gadis itu, di antara bahunya," Het Parool mengutip Schoenmaeckers.
(***)
