RIAU24.COM - Sebuah kapal selam turis yang membawa puluhan warga Rusia tenggelam di lepas pantai Laut Merah Mesir pada Kamis (27 Maret), menewaskan enam orang, termasuk dua anak di bawah umur, dan melukai beberapa lainnya di dekat kota resor utama.
Sementara media pemerintah Mesir melaporkan enam kematian, badan pemerintah Rusia mengatakan lima orang dikonfirmasi tewas, dua di antaranya di bawah umur, mengutip Konsul Jenderal Viktor Voropaev.
Konsulat Rusia di Hurghada sebelumnya mengatakan bahwa kapal itu, yang sedang dalam tamasya bawah air untuk melihat terumbu karang, memiliki 45 turis, termasuk anak di bawah umur di dalamnya ketika jatuh 1 kilometer dari pantai sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
"Menurut data awal, sebagian besar dari mereka yang berada di dalamnya diselamatkan dan dibawa ke hotel dan rumah sakit mereka di Hurghada," kata konsulat. Ia menambahkan bahwa diplomat telah dikirim ke dermaga.
Penyelidikan atas insiden itu sedang berlangsung untuk menentukan apa yang menyebabkan kecelakaan itu, media Mesir melaporkan.
Laporan itu menambahkan bahwa yang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat bersama dengan mayat orang-orang yang meninggal.
Menurut Akhbar Al-Youm, 29 orang diselamatkan, sembilan di antaranya terluka.
Sementara kantor berita Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa 38 orang Rusia diselamatkan oleh kru darurat, 14 di antaranya terluka.
Ia menambahkan bahwa lima orang asing dan satu orang Mesir tewas dalam insiden itu.
Hurghada, lokasi populer sekitar 460 kilometer (285 mil) tenggara ibu kota Mesir Kairo, adalah tujuan utama bagi wisatawan internasional di Mesir.
Konsulat Rusia di Hurghada, 45 orang Rusia berada di atas kapal selam 'Sindbad'.
Menurut situs web Kapal Selam Sindbad, kapal selam itu dapat mengangkut 44 penumpang hingga kedalaman 25 meter. Kapal selam itu berlayar di salah satu pantai di lokasi wisata.
Pada November tahun lalu, sebuah kapal pesiar wisata tenggelam di Laut Merah, menenggelamkan sedikitnya empat orang, menyusul peringatan perairan yang deras.
(***)
