RIAU24.COM - Presiden Ukraina">Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengklaim bahwa Rusia berusaha untuk memperkuat posisi militernya sebelum menyetujui gencatan senjata di Ukraina.
"Mereka menginginkan posisi yang lebih kuat sebelum gencatan senjata," kata Zelensky selama konferensi pers di Kyiv pada hari Sabtu.
Dia lebih lanjut menambahkan, "Saya pikir penundaan proses justru karena apa yang saya katakan. Mereka ingin memperbaiki situasi mereka di medan perang."
Zelensky menunjuk tim negosiator untuk kemungkinan pembicaraan damai
Dalam langkah menuju kemungkinan negosiasi perdamaian, Zelensky telah menunjuk delegasi resmi untuk mewakili Kyiv dalam pembicaraan masa depan yang bertujuan untuk mengakhiri perang, yang sekarang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Menurut keputusan presiden yang dikeluarkan pada hari Sabtu, kepala stafnya, Andriy Yermak, akan memimpin delegasi.
Anggota lainnya termasuk Menteri Luar Negeri Andriy Sybiga, Menteri Pertahanan Rustem Umerov, dan Wakil Kepala Staf Kepresidenan Pavlo Palisa.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Zelensky bergabung dengan pertemuan virtual koalisi yang bersedia bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.
Para pemimpin membahas dukungan berkelanjutan untuk Ukraina dan menekankan urgensi untuk mengamankan komitmen perdamaian dari Rusia.
Pertemuan itu, yang dihadiri oleh perwakilan dari 26 negara, menyoroti upaya internasional yang sedang berlangsung untuk mendukung Ukraina, menurut Downing Street.
Setelah diskusi, Zelensky membagikan pernyataannya di platform media sosial X, menekankan urgensi menekan Rusia ke dalam negosiasi perdamaian.
Zelensky mengatakan bahwa mencapai perdamaian harus dimulai tanpa syarat dan bahwa jika Rusia menolak, tekanan kuat harus diterapkan sampai mereka melakukannya. Moskow mengerti satu bahasa.
Dia juga berbicara tentang proposal gencatan senjata yang didukung AS, yang diperkenalkan pada hari Selasa, yang menyerukan penghentian 30 hari untuk permusuhan di udara, laut, dan darat.
"Ini adalah proposal Amerika gencatan senjata penuh tanpa syarat selama 30 hari. Pada saat itu, tanpa pembunuhan, akan benar-benar mungkin untuk menegosiasikan semua aspek perdamaian yang nyata," jelasnya.
Namun, Zelensky menuduh Rusia menghalangi upaya perdamaian, dengan mengatakan, "Gencatan senjata sudah bisa terjadi, tetapi Rusia melakukan segalanya untuk mencegahnya."
(***)