Investor Asing Lepas Saham RI, IHSG Anjlok, BBRI dan GOTO Terpukul Berat

R24/dev
Investor Asing Lepas Saham RI, IHSG Anjlok, BBRI dan GOTO Terpukul Berat
Investor Asing Lepas Saham RI, IHSG Anjlok, BBRI dan GOTO Terpukul Berat

RIAU24.COM - Arus keluar modal dari pasar saham Indonesia meningkat karena investor asing terus melakukan aksi jual, sehingga menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terpuruk. Saham bank milik negara Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan perusahaan teknologi GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menanggung beban aksi jual tersebut.

Pada hari Selasa, penjualan bersih asing di semua segmen perdagangan mencapai Rp 332,6 miliar ($20,27 juta), sehingga angka penjualan bersih tahun berjalan menjadi Rp 23,5 triliun. Pelarian modal yang terus-menerus membebani sentimen pasar, dengan IHSG ditutup turun 52,36 poin, atau 0,79 persen, pada level 6.545,80, menandai penurunan hari kedua berturut-turut.

Investor asing melepas saham BBRI senilai Rp 117,8 miliar di pasar reguler, menjadikannya saham yang paling banyak dijual hari ini. GOTO menyusul dengan penjualan bersih asing sebesar Rp 110,6 miliar setelah pemerintah menghimbau perusahaan angkutan daring untuk membayar bonus Idulfitri hingga 20 persen kepada pengemudi utama mereka, yang biasanya tidak menerima tunjangan tersebut.

Meskipun tren penurunan secara keseluruhan, saham-saham tertentu tetap diminati. Bank negara lain, Bank Mandiri (BMRI), mencatatkan pembelian bersih asing terbesar sebesar Rp 204,7 miliar, sementara Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan arus masuk sebesar Rp 82,1 miliar.

Aksi jual yang lebih luas membebani banyak sektor, dengan bahan baku dasar mengalami kerugian paling tajam sebesar 3,2 persen. Sektor barang konsumsi juga anjlok 3,2 persen, sementara barang kebutuhan pokok, energi, dan infrastruktur masing-masing turun 2,2 persen, 2 persen, dan 1,5 persen. Teknologi menjadi satu-satunya sektor yang membaik, naik 3,7 persen.

Pasar Wall Street dan Asia Bercampur

Aduk Aksi jual Wall Street menunjukkan tanda-tanda mereda pada hari Selasa, dengan S&P 500 naik tipis 0,2 persen pada perdagangan awal setelah periode volatilitas yang mendorongnya hampir 9 persen di bawah rekor tertingginya. Dow Jones Industrial Average turun 132 poin, atau 0,3 persen, sementara Nasdaq Composite naik 0,8 persen, didorong oleh rebound di Big Tech.

Pasar kerja AS tetap kuat, dengan para pemberi kerja mencatat 7,7 juta lowongan pekerjaan pada bulan Januari, naik dari 7,5 juta pada bulan sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja.

Sementara itu, Presiden Donald Trump mengumumkan akan menggandakan tarif baja dan aluminium Kanada dari 25 persen menjadi 50 persen, yang meningkatkan ketegangan perdagangan dengan negara tetangga utara Amerika Serikat tersebut. Kenaikan tarif tersebut, yang akan mulai berlaku pada hari Rabu, merupakan respons terhadap keputusan Ontario untuk menaikkan harga listrik bagi pembeli di AS. Pasar saham AS anjlok setelah pengumumannya.

Pasar Asia beragam, dengan indeks Shanghai naik 0,4 persen setelah China memperkenalkan langkah-langkah ekonomi baru, sementara pasar Hong Kong tetap datar. ***

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak