RIAU24.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dia siap untuk mengundurkan diri dari jabatannya dengan imbalan keanggotaan NATO.
Berbicara pada video podcast berita yang beredar di internet, presiden Ukraina tampak cukup percaya diri karena dia mengatakan mengubahnya dari posisinya sebagai presiden tidak akan mudah karena mereka harus bernegosiasi dengan dirinya.
"Mengubah saya tidak akan mudah, karena tidak cukup hanya mengadakan pemilu. Anda perlu mencegah saya berpartisipasi, dan itu akan lebih sulit. Mereka harus bernegosiasi dengan saya," kata Zelensky.
"Dan saya katakan bahwa saya menukarnya (kepresidenan) dengan keanggotaan NATO. Dan itu berarti saya memenuhi misi saya," tambahnya.
"Mengubah saya tidak akan mudah, karena tidak cukup hanya mengadakan pemilu. Anda perlu mencegah saya berpartisipasi, dan itu akan lebih sulit. Mereka harus bernegosiasi dengan saya," kata Zelensky.
"Dan saya katakan bahwa saya menukarnya (kepresidenan) dengan keanggotaan NATO. Dan itu berarti saya memenuhi misi saya," tambahnya.
Memberinya jawaban yang tajam, Zelensky mengatakan dia dapat menawarkan Graham kewarganegaraan Ukraina jika dia ingin pendapatnya penting.
"Saya bisa memberinya kewarganegaraan Ukraina," kata Zelensky ketika ditanya tentang komentar oleh Partai Republik Carolina Selatan itu dalam sebuah podcast.
"Dia akan menjadi warga negara kita, dan kemudian suaranya akan bertambah berat. Dan saya akan mendengarnya sebagai warga negara Ukraina tentang topik siapa yang harus menjadi presiden," bentak Zelensky pada Graham.
Komentar Graham
Graham adalah pendukung lama Ukraina tetapi kritikus vokal Zelensky. Dia turun ke platform media sosial X dan menanggapi tawaran Zelensky.
"Sayangnya, sampai ada pemilihan, tidak ada yang memiliki suara di Ukraina," tulis Graham sambil memposting ulang video di mana Zelensky terlihat marah atas sarannya.
(***)