DeepSeek Buatan China Mengguncang Ekonomi AI

R24/tya
DeepSeek /Reuters
DeepSeek /Reuters

RIAU24.COM - Peluncuran DeepSeek adalah salah satu momen yang menentukan dalam evolusi Kecerdasan Buatan.

Startup AI dari China meluncurkan model seharga lebih dari $ 6 juta, yang merupakan sebagian kecil dari miliaran yang dihabiskan oleh pembawa bendera AI di Amerika Serikat.

Bagi investor, itu adalah pemeriksaan realitas besar atau lebih tepatnya, kejutan.

AI jelas merupakan masa depan pekerjaan dan interaksi manusia, dan dengan demikian, itu adalah taruhan yang pasti untuk berhasil.

Namun, mereka gagal memperhitungkan biaya, yang melonjak menjadi miliaran atas nama pengembangan infrastruktur AI.

Nvidia menjadi perusahaan AI paling berharga, dengan chip pemrosesan tinggi seperti H800, yang digunakan untuk melatih model AI seperti OpenAI.

Kemudian datang DeepSeek, yang mengungkapkan biaya pelatihan yang jauh lebih murah daripada siapa pun di pasar.

Hal ini menyebabkan aksi jual pasar yang besar, dengan investor melihat AI di luar ruang lingkupnya.

Nvidia menderita kerugian satu hari terbesar untuk perusahaan mana pun dalam sejarah.

Efisiensi biaya adalah perbatasan terakhir dalam evolusi inovasi apa pun

Klaim terbaru DeepSeek menegaskan posisinya sebagai pengganggu.

Perusahaan mengungkapkan rasio biaya-laba teoritis sebesar 545 persen per hari.

Perusahaan mengaitkan keberhasilannya dengan distilasi model AI, sebuah teknik yang mengompresi model AI besar menjadi versi yang lebih kecil dan hemat biaya.

DeepSeek memanfaatkan model sumber terbuka dari Meta dan Alibaba untuk membangun teknologinya, menantang kepemimpinan AI Silicon Valley.

Sementara beberapa orang berpendapat bahwa model yang lebih kecil kehilangan beberapa kompleksitas dan kecerdasan, teknik ini semakin dipandang sebagai pengubah permainan.

Sementara itu, perusahaan teknologi AS tetap tidak terpengaruh, menyoroti perlunya mengembangkan infrastruktur AI yang kuat untuk keuntungan jangka panjang.

Perusahaan telah menguraikan pengeluaran AI lebih dari $320 miliar pada tahun 2025, naik dari $230 miliar pada tahun 2024.

Amazon memimpin paket dengan rencana untuk menginvestasikan lebih dari $100 miliar, terutama dalam infrastruktur cloud berbasis AI.

Microsoft dan Meta juga telah mengalokasikan lebih dari $70 miliar untuk mengembangkan pusat data AI, dengan Meta menyebut 2025 sebagai 'tahun yang menentukan untuk AI'.

Terlepas dari rekor investasi ini, pendapatan cloud lebih lemah dari yang diharapkan karena kendala pasokan.

Analis memperkirakan tantangan ini akan mereda pada paruh kedua tahun 2025.

Namun, bagi investor, memahami berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan melatih AI sangat penting untuk taruhan di masa depan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak