Presiden AS Bagikan Postingan Peringatan Untuk Zelensky: Jangan Remehkan Donald Trump

R24/tya
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /AFP
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump menekankan pada hari Minggu (1 Maret) bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak akan punya pilihan selain mundur dan menerima persyaratannya, menambahkan bahwa dia sepuluh langkah di depan semua orang.

Trump membagikan sebuah posting di Truth Social pada hari Minggu, yang ditulis oleh seorang anggota Grup Obrolan Benson Chit di Facebook, menyebut presiden AS sebagai ‘pemain catur yang ahli.’

"Sekarang, Zelensky tidak punya pilihan selain mundur dan menerima persyaratan Trump. Tapi inilah bagian jenius Trump sebenarnya melindungi Ukraina tanpa menyeret AS ke dalam perang," tulis postingan itu.

Ia menambahkan bahwa dengan menegosiasikan kesepakatan mineral, Trump memastikan bahwa orang Amerika akan terlibat dalam industri pertambangan Ukraina.

"Ini mencegah Rusia meluncurkan invasi, karena menyerang Ukraina akan berarti membahayakan nyawa Amerika sesuatu yang akan memaksa AS untuk merespons," tambahnya.

Trump memainkan kedua sisi seperti ‘pemain catur yang ahli.’

Pada akhirnya, Zelensky tidak punya pilihan selain kebobolan, karena tanpa dukungan AS, Ukraina tidak dapat memenangkan perang berkepanjangan melawan Rusia.

“Begitu perusahaan AS memiliki operasi penambangan di Ukraina, Putin tidak akan dapat menyerang tanpa memicu konsekuensi internasional yang besar," tambah postingan itu.

"Jangan meremehkan Donald Trump. Dalam permainan catur ini, dia 10 langkah di depan semua orang." tulis postingan itu.

Pada hari Jumat, Trump dan Zelensky terlibat pertengkaran buruk di Oval Office, di mana Wakil Presiden JD Vance juga mempertanyakan presiden Ukraina karena tidak berterima kasih kepada AS.

Saat Zelensky dan Trump melakukan diskusi yang lancar, Wakil Presiden AS JD Vance muncul dan menawarkan ‘solusi diplomatik’ untuk perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Di situlah terjadi kesalahan, yang menyebabkan Trump tampaknya menyuruh Zelensky untuk meninggalkan Oval Office bahkan tanpa menandatangani kesepakatan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak