Mengejutkan, Peneliti di Wuhan Temukan Virus Baru HKU5-CoV-2, Masih Kerabat Dengan COVID-19

R24/dev
Mengejutkan, Peneliti di Wuhan Temukan Virus Baru HKU5-CoV-2, Masih Kerabat Dengan COVID-19
Mengejutkan, Peneliti di Wuhan Temukan Virus Baru HKU5-CoV-2, Masih Kerabat Dengan COVID-19

RIAU24.COM - Peneliti di Institut Virologi Wuhan telah mendeteksi varian Corona baru pada kelelawar yang mampu memasuki sel manusia menggunakan mekanisme yang sama persis dengan SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19 yakni enzim ACE2.

Para ilmuwan mengatakan bahwa seperti SARS-CoV-2, virus kelelawar HKU5-CoV-2 mengandung fitur yang dikenal sebagai situs pembelahan furin yang membantunya memasuki sel melalui protein reseptor ACE2 pada permukaan sel.

Dalam percobaan laboratorium, HKU5-CoV-2 menginfeksi sel manusia dengan kadar ACE2 yang tinggi dalam tabung reaksi dan dalam model usus dan saluran napas manusia.

"Hasil ini menunjukkan bahwa HKU5-CoV-2 mungkin memiliki rentang inang yang lebih luas dan potensi infeksi antarspesies yang lebih tinggi [dibandingkan galur HKU5-CoV asli]," tulis peneliti dikutip dari IFL Science.

Untuk menentukan seberapa besar ancaman yang ditimbulkan virus tersebut bagi manusia, para peneliti memeriksa kemampuan patogen untuk memasuki sel manusia yang dikultur. Percobaan mengungkapkan bahwa virus corona baru itu berhasil menyerang sel manusia yang mengekspresikan ACE2 di permukaannya, tetapi tidak dapat mengakses sel yang direkayasa agar tidak memiliki enzim penting ini.

Temuan tersebut mengkhawatirkan karena menunjukkan bahwa HKU5-CoV-2 beroperasi melalui mekanisme yang sama dengan SARS-CoV-2.

Dengan menggunakan model sistem pernapasan dan pencernaan manusia, peneliti kemudian mengamati saat virus corona baru berhasil mereplikasi dirinya sendiri di dalam organ-organ ini.

Meski semua ini terdengar mengkhawatirkan, mereka menekankan bahwa HKU5-CoV-2 memiliki afinitas pengikatan yang lebih rendah terhadap ACE2 manusia dibandingkan SARS-CoV-2, sementara berbagai komplikasi lain juga membatasi potensinya untuk menyebabkan pandemi.

"Karena faktor-faktor yang kurang optimal untuk adaptasi manusia ini, risiko munculnya [HKU5-CoV-2] pada populasi manusia tidak boleh dibesar-besarkan," tulis mereka. ***

 
 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak