Donald Trump Salahkan Zelensky Atas Perang Ukraina Dengan Rusia

R24/tya
Donald Trump /AFP
Donald Trump /AFP

RIAU24.COM - Presiden AS Donald Trump telah menyalahkan Ukraina atas perang yang sedang berlangsung dengan Rusia, yang mendekati ulang tahun ketiganya.

Dia menekankan bahwa Ukraina bisa membuat kesepakatan dan menghindari konsekuensi perang yang menghancurkan.

Trump, selama konferensi pers di kediamannya di Mar-a-Lago di Florida, menekankan bahwa Ukraina seharusnya menegosiasikan kesepakatan sebelum konflik meningkat pada tahun 2022

Pernyataan Trump muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada hari Selasa (18 Februari), mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, dan pejabat lainnya, yang terutama berfokus pada berbagai isu, termasuk situasi di Ukraina.

Kedua belah pihak menyatakan komitmen untuk menyelesaikan konflik dan mengatasi akar penyebab yang menyebabkan perang.

Rubio mengatakan bahwa setelah pertemuan empat jam yang intens di Arab Saudi, Amerika Serikat dan Rusia menyetujui empat prinsip penting, termasuk pembentukan tim tingkat tinggi untuk bernegosiasi dan bekerja hingga akhir konflik di Ukraina dengan cara yang dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat, menurut laporan CNN.

Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Kyiv tidak akan menyerah pada ultimatum Rusia dan menyoroti bahwa dia akan menolak untuk menandatangani perjanjian apa pun yang dibuat tanpa partisipasi Ukraina.

Untuk ini, Trump berkata, "Hari ini saya mendengar, 'Oh, baiklah, kami tidak diundang.' Nah, Anda berada di sana selama tiga tahun. Anda seharusnya mengakhirinya tiga tahun. Anda seharusnya tidak pernah memulainya. Anda bisa membuat kesepakatan."

“Rusia ingin menghentikan barbarisme, perang yang tidak masuk akal,” kata Trump

Trump berpihak pada Rusia dan mengatakan bahwa Moskow bersedia mengakhiri perang di Ukraina, menyusul pembicaraan antara kedua negara.

Mengutuk perang itu sebagai tidak masuk akal, Trump menekankan bahwa itu adalah konflik yang dapat dicegah.

"Rusia ingin melakukan sesuatu. Mereka ingin menghentikan barbarianisme yang terjadi di sana. Tentara dibunuh oleh ribuan orang setiap minggu. Selain tentara Rusia dan Ukraina, banyak orang Korea telah tewas," kata presiden AS saat menandatangani perintah eksekutif di Mar-a-Lago pada Selasa (waktu setempat).

"Kami ingin mengakhirinya. Ini adalah perang yang tidak masuk akal. Itu seharusnya tidak pernah terjadi; itu tidak akan pernah terjadi jika saya adalah Presiden," tambahnya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak