RIAU24.COM - Israel akan memulai negosiasi tentang fase kedua kesepakatan gencatan senjata Gaza minggu ini, pernyataan dari Menteri Luar Negeri Gideon Saar pada hari Selasa (18 Februari), menambahkan bahwa itu akan mencakup pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.
Menteri Luar Negeri Israel lebih lanjut mengatakan bahwa Israel menuntut demiliterisasi total di daerah kantong tersebut.
Perjanjian gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas telah menghadapi beberapa pasang surut saat terus berlanjut.
Pejabat senior Hamas mengatakan bahwa ada kemungkinan besar bahwa kelompok militan Palestina akan membebaskan enam sandera yang masih hidup pada hari Sabtu.
"Ada negosiasi dan itu tergantung pada harga yang akan dibayar Israel," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu kepada Ynet news.
"Tuntutan saat ini adalah bahwa Israel setuju untuk memasuki pembicaraan untuk fase kedua (kesepakatan sandera) dan memberikan jaminan tentang masalah kemanusiaan, memungkinkan rumah mobil dan peralatan (konstruksi) berat," tambah pejabat itu.
Khususnya, Hamas akan membebaskan empat mayat pada hari Kamis dan tiga sandera yang masih hidup pada hari Sabtu sesuai dengan perjanjian gencatan senjata.
Setelah ini, seorang pejabat senior Israel mengatakan bahwa Israel akan mulai mengizinkan rumah mobil dan peralatan konstruksi berat ke Gaza dengan cara yang terkendali karena berusaha untuk membawa enam sandera yang masih hidup.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan upaya besar untuk mengamankan pembebasan enam sandera yang masih hidup yang tersisa sebagai bagian dari fase satu (dari kesepakatan gencatan senjata sandera), dan juga empat sandera yang tidak hidup," kata pejabat itu.
"Sesuai dengan negosiasi dan dengan syarat Hamas menjunjung tinggi perjanjian, Israel akan mulai mengizinkan ini dengan cara yang terkendali dan bertahap," tambahnya.
Namun, seorang pejabat Israel membantah laporan mesin memasuki Gaza pada hari Selasa.
Seorang pejabat Israel mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa tidak ada alat berat yang memasuki Gaza pada Selasa pagi setelah gambar alat tersebut memasuki Gaza beredar secara online.
(***)