RIAU24.COM -Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan usulan Raden Mas Margono Djojohadikusumo mendapat gelar pahlawan nasional sedang diproses.
Gus Ipul menjelaskan usulan kakek dari Presiden Prabowo Subianto itu mendapat gelar pahlawan nasional datang dari Jawa Timur.
"Sangat layak dan itu sedang berproses ya. Awalnya dari Jawa Timur usulannya, sekarang sudah masuk ke Pak Bupati (Penjabat Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar), nanti diproses di daerah, dibawa ke provinsi, nanti langsung ke Kementerian Sosial," kata Gus Ipul di Purwokerto, Sabtu (1/2), melansir Antara.
RM Margono Djojohadikusumo merupakan putra seorang asisten wedana di Banyumas, selama ini dikenal sebagai pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).
Sebelum mendirikan BNI pada tahun 1946, Margono pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang didirikan tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan.
Margono Djojohadikusumo meninggal dunia pada 25 Juli 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Dawuhan, Banyumas.
Gus Ipul menjelaskan parameter untuk mendapat gelar pahlawan nasional di antaranya kontribusi terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Menurut dia dalam proses pengusulan gelar pahlawan nasional tersebut harus melalui seminar dan sebagainya.
"Tapi dari sisi peran, kontribusinya, sudah sangat layak almarhum itu dapat gelar pahlawan, tapi prosesnya dari masyarakat," ujar dia.
Ia memastikan usulan tersebut berasal dari masyarakat, bukan pemerintah atau siapa pun, meski RM Margono Djojohadikusumo merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto.
Bahkan, kata dia, usulan penganugerahan gelar pahlawan nasional tersebut berasal dari Jawa Timur, bukan dari Jawa Tengah.
"Teman-teman PWI [Persatuwan Wartawan Indonesia] Jawa Timur dengan beberapa pakar di sana bikin diskusi, lalu disampaikan ke kami. Kami sampaikan bahwa memang ini harus diproses dari bawah lewat kabupaten, dan mereka sudah sampai sini, menyerahkan hasilnya itu di sini, nah di sini sedang dikaji," ujar dia.
Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar mengaku sudah bertemu Gus Ipul untuk menyampaikan usulan gelar pahlawan nasional tersebut.
(***)
