RIAU24.COM - Jenazah warga negara indonesia asal warga rupat, kabupaten Bengkalis Riau, Rabu 29 Januari 2025 sekitar pukul 20.50 Wib akhirnya tiba di kediaman rumah duka Jalan Nelayan, Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat.
Korban penembakan oleh polis marine malaysia tersebut bernama Basri (53) seorang buruh tani, alamat asal Janji Raja, RT 001/ RW 001 Desa Bangun Purba Kabupaten Rohul (sesuai KTP), provinsi riau.
Dari pantauan Riau24.Com dilokasi rumah Duka, Rabu 29 Januari 2025 malam, terlihat ratusan warga pelayat mendatangi rumah duka di pulau Rupat. Selain warga juga mendampingi jenazah dari pekanbaru ke pulau Rupat diantaranya, Brigjen Pol Dayan Viktor Imanuel Blegur, Sekretaris Dirjen perlindungan KP2MI, Hadi Wahyuningrum, Direktur Reintegrasi dn Penguatan Keluarga KP2MI dan Judha Nugraha Direktur Pelindungan WNI Kemenlu.
Diketahui, kronologi kejadian perkara bahwa, kapal (speedboat) tersebut diduga membawa sekitar 30 orang PMI secara ilegal dari Malaysia menuju Indonesia dengan memasuki perairan wilayah provinsi riau.
Pada saat upaya penangkapan dilakukan, dua orang yang berada di dalam kapal diduga melakukan penyerangan kepada petugas Malaysia menggunakan parang, maka untuk mempertahankan diri petugas Malaysia melepaskan tembakan ke arah kapal yang di tumpangi para PMI yang kemudian melarikan diri.
Namun karena kondisi yang gelap dan terdesak maka kapal speedboat yang membawa para PMI itu saat di kejar menabrak sebuah karang pada wilayah Pulau Carey yang masih berada di perairan Negara Malaysia.
Pada 24 Januari 2025 sekira pukul 09.00, petugas Polisi Malaysia menerima laporan dari masyarakat tentang sebuah kapal yang terdampar di pantai Banting, wilayah Selangor.
Setelah tiba dilokasi, kemudian petugas Malaysia menemukan dua orang dalam kondisi tidak sadarkan diri di kapal tersebut. Kapal tersebut kemudian ditarik ke pangkalan polis perairan Malaysia di daerah Port Klang.
Selanjutnya kedua korban dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sekira pukul 10.00 pemeriksaan medis di RS Klang dan RS Banting di Malaysia menemukan bahwa salah satu korban telah meninggal dunia, sementara dua orang korban lainnya dalam kondisi kritis dengan luka tembak pada bagian lengan dan pada bagian kaki dan pinggang.
Disaat serah terima jenazah korban Basri (53) sekira pukul 16.00 WIB, jenazah tiba di terminal Kargo Bandara Sultan Syarf Kasim II Kota Pekanbaru menggunakan pesawat Air Asia AK429 KUL-PKU dan bergerak menuju Kota dumai dan langsung ke pulau rupat.
Kemudian, sekira pukul 20.25 wib
jenazah tiba di rumah duka jalan Nelayan kelurahan terkul kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis. Dan disambut oleh keluarga besar dan para pelayat yang datang.
Kata sambutan Brigjen Dayan victor Imanuel Blegur, sekretaris Dirjen perlindungan KP2MI menyampaikan bahwa, kita patut bersyukur atas kemudahan dalam proses pemulangan jenazah almarhum ini ke indonesia tepatnya pulau rupat.
"Kami dari KP2MI menyampaikan turut berduka cita yang sedalam dalam nya atas peristiwa yang dialami oleh almarhum di selangor malaysia. Proses atas kejadian ini akan tetap berjalan dan apabila pihak keluarga merasa ada yang perlu ditanyakan silahkan berkordinasi dengan BP2MI Riau dan kepda kami KP2MI,"ujarnya.
Sambutan dari Judha Nugraha Direktur perlindungan WNI dari Kemenlu mengatakan kami dari kementerian luar negeri mewakili bapak menteri mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya bapak Basri di selangor malaysia.
"Berbagai upaya telah dilakukan oleh kementerian dan instansi terkait dalam proses pemulangan jenazah almarhum ke indonesia dan telah membuahkan hasil sehingga dapat kita pulangkan lebih awal dari jadwal semula yang direncanakan hari jumat yang akan datang,"ujarnya.
Fanny Wahyu Kurniawan kepala BP2MI Riau mengucapkan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas meninggalnya almarhum Basri di malaysia.
"Kami dari BP2MI Riau menghimbau kepada seluruh warga Rupat agar kalau ingin bekerja di luar negeri berkordinasi dulu dengan kami perihal syarat dan lokasi kerja yang ada di luar negeri dan jangan tergiur dengan bujukan atau rayuan untuk bekerja secara instan tanpa melengkapi dokumen untuk bekerja di luar negeri,"pungkasnya.