RIAU24.COM - Strain baru flu burung, yang diidentifikasi sebagai influenza burung yang sangat patogen (HPAI) H5N9, telah dikonfirmasi di sebuah peternakan bebek di Merced County, California.
Ini menandai pertama kalinya varian ini terdeteksi pada unggas di Amerika Serikat, menurut laporan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).
Wabah ini secara resmi dikonfirmasi pada tanggal 13 Januari, yang menyebabkan pemusnahan seluruh 119.000 unggas di peternakan yang terkena dampak.
Sumber wabah masih belum diketahui, dan otoritas kesehatan hewan AS telah meluncurkan penyelidikan untuk melacak asal-usulnya dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
Pengawasan ditingkatkan di tengah kekhawatiran flu burung
Selain H5N9, galur H5N1 yang sudah umum di kalangan hewan di AS juga terdeteksi di peternakan tersebut.
Penemuan H5N9 menimbulkan kekhawatiran baru tentang potensi wabah lebih lanjut di kalangan unggas dan burung liar.
Munculnya jenis flu burung baru muncul saat para pakar kesehatan memperingatkan tentang meningkatnya ancaman virus tersebut.
Dengan adanya tanda-tanda mutasi dan penyebaran flu burung ke ternak di beberapa wilayah, para peneliti khawatir virus ini dapat menimbulkan risiko yang semakin besar bagi manusia.
Para ilmuwan memperingatkan potensi risiko kesehatan manusia
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah melaporkan 67 kasus flu burung pada manusia di negara tersebut, termasuk satu kematian pada awal Januari.
Infeksi ini terjadi akibat kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, dan sejauh ini belum ada penularan dari manusia ke manusia yang dikonfirmasi.
Namun, para ilmuwan memperingatkan bahwa jika seseorang tertular flu musiman dan flu burung secara bersamaan, virus tersebut dapat bermutasi menjadi jenis yang dapat menular dari manusia ke manusia.
Perkembangan seperti itu dapat meningkatkan risiko pandemi global secara signifikan.
(***)