RIAU24.COM - Kepala kepolisian yang dikelola Hamas dan wakilnya telah tewas dalam serangan udara Israel di Gaza, pernyataan dari kelompok militan Palestina pada Kamis (2 Januari).
Serangan udara itu menghantam tenda Gaza tengah yang digunakan untuk melindungi keluarga pengungsi.
Serangan itu merenggut nyawa dua pejabat dan beberapa lainnya.
“Kepala polisi Mahmoud Salah dan wakilnya Hussam Shahwan tewas di daerah al-Mawasi, di dalam zona kemanusiaan yang ditunjuk IDF di sebelah barat Khan Younis,” kata Hamas.
Menurut petugas medis, 11 orang tewas dalam serangan udara itu.
Israel mengonfirmasi pembunuhan itu
Kemudian, militer Israel mengonfirmasi pembunuhan Shahwan, dan menuduhnya bersembunyi di bawah perlindungan penduduk sipil di zona kemanusiaan di Khan Younis.
Namun, militer tidak menyebutkan apa pun tentang Salah.
IDF mengatakan bahwa Shahwan menjabat sebagai kepala keamanan internal Hamas, menambahkan bahwa dia bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang parah warga sipil Gaza, termasuk interogasi kekerasan.
Militer Israel menambahkan bahwa dia juga terlibat dalam perencanaan serangan terhadap pasukan Israel.
Lebih lanjut, IDF mencatat bahwa mereka mengambil langkah-langkah sebelum serangan udara untuk mengurangi bahaya bagi warga sipil, dan menuduh Hamas dengan kejam mengeksploitasi tempat penampungan sipil, bangunan sipil, dan penduduk sipil sebagai perisai manusia.
Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas mengeluarkan pernyataan, mengutuk pembunuhan dua petugas.
"Mereka melakukan tugas kemanusiaan dan nasional mereka dalam melayani rakyat kami," bunyi pernyataan itu.
"Dengan melakukan pembunuhan, pendudukan terus menyebarkan kekacauan di Jalur Gaza dan memperdalam penderitaan manusia warga," kata kementerian itu, menambahkan bahwa kepolisian adalah pasukan perlindungan sipil yang bekerja untuk memberikan layanan kepada warga.
Kementerian lebih lanjut mencatat bahwa Salah bertugas di kepolisian selama 30 tahun dan ditunjuk sebagai kepala enam tahun lalu.
Selain itu, 11 orang tewas dalam serangan itu, termasuk wanita dan anak-anak, dan 15 lainnya terluka, menurut petugas medis.
(***)