RIAU24.COM - Siak-Komunitas Sobat Bumi dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Syarif Kasim Siak kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan melakukan aksi penanaman 500 pohon mangrove di Desa Sungai Kayu Ara, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Sabtu (28/12/2024).
Kegiatan ini melibatkan 86 relawan, dosen, serta masyarakat setempat. Dengan tema 'Energi Lestari, Desaku Asri' aksi ini bertujuan untuk menjaga ekosistem pesisir, mencegah abrasi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan.
Aksi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya, dimana dalam rangka memperingati HUT PT Pertamina (Persero) yang ke-67. penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi berkomitmen untuk berkontribusi secara aktif dalam pelestarian lingkungan, Saat ini, Indonesia menghadapi berbagai tantangan lingkungan, termasuk penurunan kualitas udara, pencemaran sampah, dan kerusakan ekosistem.
Oleh karena itu sangat penting bagi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam aksi nyata demi merawat bumi dan lingkungan sekitar serta memenuhi Sustainable Development Goals (SDG's) dan Target Net Zero Emission Tahun 2060.
Ketua Sobat Bumi STAI SUSHA Siak Romeo Ikhsan Holis, dalam kegiatan tersebut mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Sungai Kayu Ara yang telah menyambut baik kegiatan mereka.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Kampung Sungai Kayu Ara, serta kelompok mangrove Pangkalan badak yang ada di Kampung ini,bersama 86 relawan, juga kepada kelompok mangrove Pangkalan badak yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini," ucapnya.
Dalam aksi sobat bumi ini, sebanyak 500 bibit mangrove ditanam di sepanjang tepi Sungai Kayu Ara. Masyarakat setempat menyambut baik kegiatan ini, karena selain memberikan dampak positif terhadap lingkungan, penanaman mangrove juga diyakini dapat meningkatkan perekonomian melalui pengembangan ekowisata di masa depan.
Di Kampung Sungai Kayu Ara tersebut juga memiliki kelompok mangrove pangkalan badak, yang diketuai oleh Almizi, Sekretaris Zulfandi dan 11 angota lainnya. Kelompok mangrove ini awal berdiri tahun 2014 vakum, dan terbentuk kembali pada tahun 2024 berganti pengurusan,projek pertama penanaman 26.000 pohon bakaw Project Tree Collective , Gojek 2024 Kerja sama antara Jejakin, Gojek, Teras Riau dan Kelompok Mangrove Pangkalan Badak.
Dalam kegiatan itu juga, Helmi sebagai ketua Bapekam juga korlap kelompok mangrove pangkalan badak memberikan sedikit edukasi terkait mangrove.
"Hutan mangrove memiliki adaptasi yang luar biasa dalam bertahan di lingkungan yang ekstrem. Akar dan daun yang didesain untuk menopang dan mendapatkan oksigen dalam kondisi air pasang menjadi keunikan tersendiri bagi mangrove dan memiliki peran penting di ekosistem pesisir," terangnya.
Di sisi lain, mangrove memiliki senyawa tanin yang memiliki dampak besar dalam penyerapan logam berat dan polutan dari air. Selanjutnya, mangrove dikenalkan sebagai benteng alam yang berfungsi dalam melawan abrasi dan erosi.
Helmi juga mengatakan bahwa mangrove juga dapat mengurangi dampak dari tsunami serta mengurangi penyerapan gelombang air.
"Selain itu, mangrove dapat mengurangi dampak dari tsunami melalui penyerapan energi gelombang air laut.hutan mangrove yang sehat mengalami kerusakan lebih sedikit selama terjadinya hantaman badai atau gelombang air laut," ungkapnya.
Edukasi yang dilakukan dalam momen kerja sama Sobat bumi Susha Siak berserta relawan dan kelompok mangrove pangkalan badak 28 desember tahun 2024 merupakan cerminan dari Pendidikan Berkualitas mengenai lingkungan, Ekosistem Lautan dan yaitu Ekosistem Daratan melalui kampanye digital mengenai edukasi lingkungan yang meliputi keanekaragaman hayati, mangrove, konservasi, garis Pantai, pengelolaan ekosistem, dan perlindungan lingkungan.
Kegiatan Aksi Sobat Bumi (Green Action) diharapkan dapat menciptakan ruang kolaborasi antara penerima Beasiswa Pertamina Sobat Bumi (SoBi), Perguruan Tinggi, masyarakat. dan berbagai pihak terkait dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat semangat gotong royong dan kesetiakawanan sosial.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi singkat antara mahasiswa dan masyarakat mengenai langkah-langkah lanjutan untuk menjaga mangrove yang telah ditanam. Sobat Bumi STAI SUSHA berharap aksi ini dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk turut berperan aktif dalam pelestarian lingkungan.(Lin)