RIAU24.COM - Di Korea Selatan pada hari Minggu (29 Desember), sebuah pesawat yang membawa 181 orang jatuh di bandara Muan di barat daya negara itu, laporan dari kantor berita Yonhap.
“Pesawat Jeju Airlines membawa 175 penumpang, 6 anggota awak di dalamnya ketika jatuh di bandara Muan,” kata laporan itu.
Menurut kantor berita, pihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa setidaknya 177 orang telah tewas dalam kecelakaan itu.
Sementara itu, hanya dua orang yang ditarik hidup-hidup dari puing-puing pesawat.
Para pejabat telah memperingatkan bahwa ada sedikit kemungkinan banyak dari 181 orang di dalamnya selamat.
Jeju Airlines telah mengeluarkan permintaan maaf. Dalam sebuah pernyataan, maskapai itu mengatakan, "Kami pihak Jeju Air akan melakukan segala daya kami dalam menanggapi kecelakaan ini. Kami dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran."
Penjabat Presiden Korea Selatan Choi Sang-mok mengatakan lokasi kecelakaan telah dinyatakan sebagai zona bencana khusus.
"Pemerintah ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang berduka dan akan melakukan yang terbaik untuk pulih dari kecelakaan ini dan mencegah terulangnya," kata Choi.
Badan pemadam kebakaran nasional Korea Selatan dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Saat ini dua telah diselamatkan, satu penumpang dan satu pramugari."
Dikatakan juga bahwa 32 truk pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan di bandara Muan untuk operasi penyelamatan.
Sebuah video dramatis dari kecelakaan itu dibagikan secara luas di platform media sosial, termasuk X. Kebijaksanaan pemirsa disarankan.
Apa yang terjadi?
Penerbangan itu sedang melakukan perjalanan dari Thailand ketika jatuh.
Hal ini diyakini disebabkan oleh kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan yang tidak berfungsi saat pesawat berusaha mendarat di bandara di barat daya negara itu, lapor kantor berita Korea Selatan.
"Otoritas penyelamat mengevakuasi penumpang dari bagian belakang jet," kata Yonhap, mengutip departemen pemadam kebakaran.
Visual kecelakaan itu menunjukkan jet itu dilalap api di sisi landasan pacu, dengan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat di dekatnya.
Penjabat Presiden Choi Sung-mok, yang ditunjuk sebagai pemimpin sementara negara itu pada hari Jumat setelah penjabat presiden sebelumnya dimakzulkan di tengah krisis politik yang sedang berlangsung, memerintahkan upaya penyelamatan habis-habisan, pernyataan dari kantornya.
Seorang juru bicara Jeju Air mengatakan maskapai sedang memeriksa laporan tersebut.
Boeing telah memberikan bantuan ke Jeju. Dalam sebuah posting di X, maskapai mengatakan, "Kami sedang berhubungan dengan Jeju Air mengenai penerbangan 2216 dan siap untuk mendukung mereka."
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai, dan pikiran kami tetap bersama penumpang dan awak," tambahnya.
(***)