RIAU24.COM - Program Pangan Dunia PBB (WFP) telah mengonfirmasi bahwa salah satu personel awak pesawat kemanusiaannya terluka akibat serangan Israel di bandara Sanaa, Yaman.
WFP mengatakan anggota awak pesawat tersebut saat ini sedang menerima perawatan medis dan mengingatkan Israel bahwa “tenaga kemanusiaan bukanlah target”, dalam sebuah posting di media sosial.
Badan bantuan pangan PBB mengatakan pihaknya “sangat prihatin dengan penargetan” bandara Sanaa, yang berdampak pada layanan udara kemanusiaan PBB.
Layanan udara kemanusiaan PBB “merupakan jalur kehidupan yang penting bagi komunitas kemanusiaan di Yaman dan di seluruh dunia”, WFP menambahkan.
Sekjen PBB Kecam serangan Israel di Yaman
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk serangan udara terbaru Israel terhadap Yaman.
Pesawat tempur Israel menyerang bandara di ibu kota Yaman, Sanaa, pada hari Kamis ketika delegasi PBB, yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus hadir, dan seorang anggota awak layanan udara kemanusiaan PBB dilaporkan terluka.
Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hukum internasional “harus dihormati setiap saat”, dan bahwa warga sipil dan personel bantuan kemanusiaan “tidak boleh menjadi sasaran dan harus dihormati dan dilindungi setiap saat”.
"Sekretaris Jenderal tetap sangat prihatin terhadap risiko eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut dan menegaskan kembali seruannya kepada semua pihak terkait untuk menghentikan semua tindakan militer dan melakukan pengendalian diri sepenuhnya," menurut sebuah pernyataan.
Ia juga memperingatkan bahwa serangan Israel lebih lanjut terhadap infrastruktur Yaman, seperti pelabuhan dan bandara, akan mempersulit penyediaan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Yaman.
(***)
