RIAU24.COM - Pasukan Israel menembaki para pengunjuk rasa Suriah dari posisi tinggi di dekatnya selama protes yang berlangsung di Provinsi Daraa, Suriah, pada Jumat (20/12).
Warga setempat di Daraa memprotes pendudukan tersebut, meneriakkan, “Israel, keluar,” sambil melambaikan bendera baru Suriah.
Pasukan Israel dilaporkan menembaki pengunjuk rasa dari posisi tinggi di dekatnya, melukai satu orang.
Sementara itu, tentara Israel mengakui telah menembaki para pengunjuk rasa, dengan mengklaim bahwa mereka mencegah "ancaman" yang ditimbulkan oleh protes tersebut. Tentara Israel mengeklaim bahwa tembakan itu sesuai dengan prosedur, menembak seorang pengunjuk rasa di kakinya.
Kedua desa yang direbut, Jamlah dan Maaraba, berada di Cekungan Yarmouk, provinsi Daraa, direbut Israel sebagai upaya pendudukan atas wilayah Suriah yang terus meluas menyusul runtuhnya rezim Partai Baath.
Sejak jatuhnya rezim pada 8 Desember, pasukan Israel meningkatkan serangan militer di Suriah, menghancurkan sisa-sisa infrastruktur militer dan memasuki wilayah yang sebelumnya merupakan zona demiliterisasi.
Baru-baru ini tentara Israel memperluas kendali di Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan maju hingga 25 kilometer dari ibu kota, Damaskus.
Selain itu, Israel juga mengumumkan pembatalan perjanjian penarikan pasukan 1974 dengan Suriah dan mengerahkan pasukannya ke zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan atau wilayah yang diduduki Israel sejak tahun 1967.
Baca Juga: Qatar Buka Kembali Kedutaannya Di Damaskus Setelah 13 Tahun
Langkah ini dikecam secara luas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan beberapa negara Arab.
Menurut Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF), zona demiliterisasi tersebut “memanjang sepanjang 75 kilometer dan lebarnya berkisar antara sekitar 10 kilometer di bagian tengah hingga 200 meter di bagian paling selatan.”